BNPB Kirim Helikopter Tanggulangi Kebakaran Hutan Riau
Kebakaran hutan di Riau. (FOTO Antara/FB Anggoro)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengupayakan untuk mengirim satu unit helikopter jenis MI-171 guna membantu mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
"Kemarin Pak Williem (Kepala BNPB) sudah menghubungi saya. Beliau menjanjikan kepada saya akan tiba akhir Februari ini atau awal Maret," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (28/2).
Henri mengatakan, helikopter tersebut kemungkinan akan tiba dan memperkuat satuan tugas udara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgasud Karhutla) Riau 2017 pada pekan ini atau paling lambat pekan depan.
Menurut Henri, sejauh ini keberadaan Helikopter Bell 412 bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah cukup membantu dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran pasca penetapan status siaga darurat beberapa waktu lalu.
"Saya menilai, ini cukup terkontrol dengan helikopter 412 Bell. Padahal ini helikopter kecil," jelasnya.
Meski begitu, bantuan helikopter dari BNPB akan sangat membantu, terutama dari segi penanggulangan Karhutla. Terlebih lagi mengacu pada Karhutla yang terjadi baru-baru ini di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir yang disebut menghanguskan 200 hektare lahan gambut, keberadaan helikopter sangat diharapkan.
Dari catatan Antara, Karhutla yang terjadi di Rokan Hilir berlangsung lebih dari sepekan lamanya.
Upaya pemadaman saat itu hanya mengandalkan tim darat. Sementara operasi pengeboman air menggunakan helikopter Bell 412 dinilai tidak efektif. Beruntung hujan memadamkan seluruh titik api di lokasi tersebut. Untuk itu, dengan rencana kedatangan MI-171 yang mampu mengangkut 5.000 liter air sekali operasi akan sangat membantu upaya penanggulangan Karhutla.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengupayakan untuk menambah dua helikopter pengebom air guna menanggulangi Karhutla yang mulai marak sepekan terakhir.
"Saya sudah ketemu langsung dengan Kepala BNPB untuk meminta dukungan helikopter," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Edwar mengatakan Provinsi Riau sangat membutuhkan helikopter yang nantinya dapat dimaksimalkan untuk patroli serta operasi pemadaman melalui pengeboman air. "Kita ajukan dua helikopter jenis Camorv dan MI-171," ujarnya.
Menurut Edwar, mengacu peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2016 silam, dua helikopter yang mampu mengangkut 6.000 liter air sekali terbang tersebut cukup efektif.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Korban Meninggal Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tembus 969 Orang, Infrastruktur Rusak Parah
BNPB Bantah Ada Penimbunan Bantuan, Publik Dipersilakan Bisa Cek ke Lapangan
Seskab Teddy Tegaskan Presiden Perintahkan Percepatan Penganan Bencana Sumatra
Update Terkini Korban Bencana Aceh-Sumatera: 961 Tewas, 5 Ribu Orang Terluka
BNPB Tegaskan Bantuan Rumah Rp 60 Juta Tak Berbentuk Uang Tunai
Bukan Cuma Kemenhut, Bencana Sumatra Dinilai Jadi 'Kesalahan Besar' Kementerian Lain
Korban Tembus 776 Jiwa, Penanganan Bencana di Sumatra Jadi Prioritas Nasional
BNPB Tegaskan hanya Presiden Prabowo yang Berhak Tentukan Status Bencana Nasional di Sumatra
Korban Tewas Bencana Sumatra Tembus 753 Jiwa, 3,3 Juta Orang Terdampak
Korban Banjir dan Longsor di Sumatra Capai 753 Jiwa, MUI: Mereka Mati Syahid