BNPB: Kenaikan Kasus COVID-19 Tidak Timbulkan Banyak Kematian


Wisma Atlet. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Peningkatan kasus COVID-19 dirasakan daerah selain ibu kota negara. Daerah awal yang menjadi episentrum COVID-19 di masa penyebaran Omicron ini seperti DKI Jakarta, Banten dan Bali sudah nampak mengalami penurunan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebutkan, daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan provinsi di luar Jawa, kini mulai mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Penambahan Kasus Harian COVID-19 Kembali di Bawah 60 Ribu
"Memang seperti itulah varian Omicron ini, tidak terlalu fatal akibatnya tetapi cepat sekali penularannya," kata Suharyanto di Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/2).
Ia mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 di berbagai daerah itu sudah melampaui angka kenaikan yang terjadi pada masa lonjakan kasus COVID-19 varian Delta pada Juni 2021.
BNPB menegaskan, kenaikan kasus itu tidak menimbulkan banyaknya kasus kematian seperti saat lonjakan saat varian Delta. Saat lonjakan kasus varian Delta, kasus kematian dalam satu hari mencapai 2.000 orang.
"Saat Delta itu kasus konfirmasinya 56 ribu per hari dan yang meninggal 2.000 lebih, tapi sekarang kasus konfirmasi nasional 64 ribu, tertinggi, yang meninggal di bawah 250 orang," kata dia.
Dengan kondisi itu, lanjut ia, dari segi kefatalan, virus varian Omicron ini tidak sebesar Delta, tapi banyak juga yang meninggal. Berdasarkan evaluasi, kasus kematian itu timbul karena pasien yang terpapar COVID-19 itu belum menerima vaksinasi.
"Selain itu pasien yang mengalami kematian itu juga disebabkan sudah lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta," katanya.

Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, per Sabtu, berkurang 66 orang, apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya, Jumat (18/2).
Pasien rawat inap terkonfirmasi positif (COVID-19) di Tower 4, 5, 6, dan 7 sebanyak 3.624 orang, sementara jumlah semula (satu hari sebelumnya) 3.690 orang. Terhitung sejak 23 Maret 2020 sampai 19 Februari 2022 jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet sebanyak 154.149 orang.
Dari jumlah pasien rawat inap per Sabtu, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini 43,67 persen, mengingat kapasitas total tempat tidur 8.299 unit. Batas aman BOR yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60 persen. (Asp)
Baca Juga:
Hadiah Minyak Goreng Bagi Lansia Divaksin COVID-19
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi

Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan

Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
