#BlackMonday Jadi Trending Topic di Twitter, Wall Street Anjlok 4 Persen
Ilustrasi Indeks Saham Gabungan (foto Antara)
MerahPutih, Amerika-Bursa saham dan valuta asing di Asia anjlok drastis hingga posisi 8,5 persen ke titik terendahnya sejak 2007. Hashtag (tagar) #BlackMonday kini ramai di Twitter.
Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) turun tajam hampir 4 persen pada perdagangan Senin (24/8) waktu setempat. Para investor ketakutan dengan kondisi ekonomi di Tiongkok, yang bakal membawa perlambatan ekonomi dunia.
Saat perdagangan saham berlangsung, indeks Dow Jones sempat terjun hingga 1.000 poin lebih. Anjloknya Wall Street akibat turunnya bursa saham Tiongkok hingga 8,5 persen, yang diikuti anjloknya bursa saham dunia, dan harga-harga komoditas.
Sementara, hari ini bursa saham Wall Street di AS, Senin (Selasa wib) baru memulai aktivitas perdagangan. Sebelum pasar saham dibuka hashtag (tagar) #BlackMonday kini ramai di Twitter menyusul prediksi Indeks Dow Jones Futures bahwa pasar saham AS turun 600 poin saat pembukaan terpengaruh sentimen negatif beberapa pasar keuangan di negara Asia.
Seperti diketahui, pasar saham dan valuta asing di Asia melemah Senin. Tak satu pun bursa saham Asia yang bisa menguat di awal pekan ini. Pun, dengan mata uang negara-negara di Asia, semuanya ikut melemah terhadap dolar, namun rupiah yang turun paling dalam.
Istilah Black Monday ini pertama kali muncul pada Oktober 1987. Pada waktu itu indeks acuan di bursa AS jatuh hingga 30 persen yaitu dalam rentang waktu 14-19 Oktober.
Senin 19 Oktober 1987 menjadi puncak kejatuhan pasar saham AS, dan hari itu kemudian dikenal dengan istilah Black Monday.
Pada saat itu Indeks Dow Jones anjlok hingga 508 poin atau setara 22,6 persen hanya dalam sehari. Sementara itu Indeks S&P 500 terjun bebas 282,7 poin setara 20,4 persen.
Menteri Keuangan Bambang P Brodjonegoro mengatakan fenomena ini tidak lepas dari pengaruh global, Indonesia juga turut di dalamnya. Untuk tetap menjaga kondisi pasar keuangan tidak jatuh terlalu dalam, pemerintah ikut mengalokasikan dana sebesar Rp3 triliun untuk membeli kembali (buyback) Surat Berharga Negara (SBN). (Luh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
IHSG Menguat Meskipun Bursa Global Melemah, Berpotensi Tembus 8.000
IHSG Hari Pertama usai Libur Lebaran Ditutup Anjlok Berakhir di Zona Merah
IHSG Anjlok Bukti Ekonomi Indonesia Rapuh, Ekonom Singgung Proyek IKN dan Makan Bergizi Gratis
Faktor Pemicu IHSG Anjlok Versi Analis Pasar Modal: Defisit APBN Hingga Tingginya Utang Negara
IHSG Anjlok, Ekonom: Struktur Ekonomi Indonesia Rapuh dan Bertumpu pada Utang
IHSG Anjlok hingga 6,12 Persen Ditutup di Zona Merah
Memahami Dasar Investasi Saham, Anak Muda Harus Coba
IHSG Bursa Efek Indonesia Kembali Menguat Ikuti Bursa Kawasan Asia
IHSG Bergerak Mendatar di Tengah Tensi Global
Ancaman Resesi 2023 Picu Kejatuhan Wall Street 4 Hari Berturut