IHSG Anjlok Bukti Ekonomi Indonesia Rapuh, Ekonom Singgung Proyek IKN dan Makan Bergizi Gratis

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 19 Maret 2025
IHSG Anjlok Bukti Ekonomi Indonesia Rapuh, Ekonom Singgung Proyek IKN dan Makan Bergizi Gratis

Pimpinan DPR Tinjau Bursa Efek Indonesia (BEI) usai IHSG Anjlok

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot hingga 6,12 persenmencerminkan kerapuhan struktur ekonomi Indonesia.

Dia menganggap, penurunan IHSG bukan sekedar akibat dari ketidakpastian global. Melainkan sinyal alarm bahwa model ekonomi Indonesia terlalu bergantung pada komoditas.

“Lalu minim inovasi, dan terjebak dalam siklus utang untuk membiayai program populis," kata Achmad kepada wartawan di Jakarta dikutip Rabu (19/3).

Dia menuturkan, Indonesia masih terjebak dalam paradigma ekonomi berbasis komoditas. Diantaranya seperti penerimaan ekspor yang masih didominasi komoditas batu bara, crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah, dan nikel.

Ketiga komoditas tersebut menyumbang hingga 35 persen penerimaan ekspor Indonesia. IHSG, kata dia, sempat terpengaruh ketika harga ketiganya turun 10-15 persen pada kuartal I-2025 akibat perlambatan permintaan global.

"Langsung menggerus kinerja emiten sektor pertambangan yang mendominasi kapitalisasi pasar saham," ucap dia.

Baca juga:

Faktor Pemicu IHSG Anjlok Versi Analis Pasar Modal: Defisit APBN Hingga Tingginya Utang Negara

Kondisi itu diperburuk oleh diversifikasi ekonomi yang hampir tidak bergerak.Contohnya, kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia stagnan di angka 19 persen sejak 2020.

Kebijakan pemerintah untuk diversifikasi ekonomi pun dia nilai tidak tepat.

“Alih-alih mendorong industrialisasi, pemerintah malah mengandalkan kebijakan larangan ekspor mentah (downstreaming) yang justru mematikan daya saing," kata Achmad.

Contohnya, seperti larangan ekspor nikel saat pembangunan smelter belum berhasil secara masif. Hidayat menilai kebijakan itu hanya menguntungkan segelintir konglomerat sementara usaha tambang tradisional jatuh.

Selain itu, sejumlah kebijakan populis juga menjadi beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kondisi itu turut berkontribusi terhadap rapuhnya ekonomi Indonesia,” jelas Achmad.

Baca juga:

Atasi IHSG Anjlok, Ekonom UI Desak Pemerintah Kurangi Kebijakan 'Gaduh'

Dia mencontohkan beberapa program populis seperti Makan Bergizi Gratis, subsidi energi, bantuan langsung tunai dan bantuan sosial, hingga pembangunan infrastruktur megah seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tidak produktif.

“Program-program itu, turut memicu defisit APBN,” jelas dia.

Hidayat mengatakan langkah pemerintah yang kemudian menjadikan utang sebagai instrumen penutup defisit APBN justru mengkhawatirkan.

Kebijakan itu, kata dia, tidak hanya membebani keuangan negara, tetapi juga mengganggu kredibilitas fiskal di mata investor.

"Tak heran, asing terus menarik dana dari pasar saham Indonesia, dengan arus keluar modal asing mencapai Rp 10 triliun dalam sebulan terakhir,” tutur Achmad.

Jika pemerintah tidak segera menghentikan kebijakan serampangan ini, krisis kepercayaan investor akan semakin dalam.

“Dan penurunan IHSG hanya menjadi awal dari rantai masalah yang lebih besar,” ucap Achmad. (Knu)

#IHSG #Indeks Saham #Ekonomi #Ekonom
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya Bikin Gaduh, Ekonom Peringatkan Hal ini
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, baru saja menggantikan Sri Mulyani. Namun, ucapan kontroversialnya memicu kegaduhan. Ekonom pun memperingatkan hal ini.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya Bikin Gaduh, Ekonom Peringatkan Hal ini
Indonesia
IHSG Anjlok Saat Reshuffle Kabinet, Begini Respons Menkeu Purbaya
Jadi kalau membetulkan, diperbaikin, dioptimalkan, rasanya sih kita punya instrumen yang cukup
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
IHSG Anjlok Saat Reshuffle Kabinet, Begini Respons Menkeu Purbaya
Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Omzet mal anjlok akibat demo yang terjadi di Jakarta. KADIN dan APPBI pun mendorong pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Indonesia
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Bhima menilai pemerintah juga perlu membentuk tim independen untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Indonesia
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Ekonomi Indonesia diklaim berada di jalur yang benar. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia meminta pengusaha dan investor tidak panik.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Pada triwulan II 2025, perekonomian tercatat tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari rekor triwulan I sebesar 4,87 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Indonesia
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Presiden RI, Prabowo Subianto, berencana menarik utang Rp 781,87 triliun pada 2026. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi setelah pandemi COVID-19.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Bagikan