Bisnis Ikan Discus Tembus Puluhan Juta Rupiah Per Bulan


Bisnis Ikan Discus sangat menjanjikan (Foto: Mp/Raden Yusuf Nayamenggala)
SAAT pandemi melanda tanah air sekitar awal Maret 2020 lalu, sejumlah sektor bisnis terkena dampak yang buruk. Tak sedikit perusahaan yang gulung tikar lantaran tak bisa produktif.
Namun, di tengah pandemi, beberapa lini bisnis justru mengalami kenaikan omzet. Salah satunya yakni bisnis ikan discus. Seorang pebisnis ikan discus, Juniarto Tri Wibowo, mengaku bisa meraih omzet puluhan juta per bulan.
Baca juga:
Mengintip Cantiknya Ikan Cichlid Asal Afrika Bersama Cichlid Hobbies Indonesia

Menurut Juniarto, omzetnya meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya. Dalam sebulan ia bisa meraup sekitar Rp20 jutaan. "Mungkin karena orang banyak menghabiskan waktu di rumah dan mengisi kekosongan waktu selama Work From Home," paparnya kepada merahputih.com, Kamis (11/9) di Bogor.
Saat mendapat omzet hingga puluhan juta, Juniarto mengaku pembelian jumlah ikan per orang cukup beragam. Dari mulai pembeli satuan, borongan satu tank, hingga ada yang memesan 150 ekor.
Singkat cerita Ijun, sapaan akrabnya, sudah memiliki ketertarikan bisnis ikan discus dari kecil. Hingga akhirnya, pada 2016 ia mulai menjadikan hobinya untuk meraih pundi-pundi rupiah.
Ijun memulai bisnis ikan discus dengan modal sekitar Rp5 juta rupiah. Kala itu, pria yang berprofesi sebagai jurnalis tersebut memulai dengan membeli dua buah akuarium ukuran 100x40cm dan delapan ekor ikan discus.
Berkat kegigihan dan usaha keras Ijun mengembangbiakan ikan discus, perlahan tapi pasti bisnisnya mulai berkembang. Saat baru setahun memulai bisnis, tepatnya pada 2017 Ijun meraih omzet sekitar Rp1,5 juta per bulan.
Baca juga:
Kisah Anang Buchori Pengusaha Ikan Cupang yang Punya Omset Puluhan Juta

Pada 2018 ijun bisa meraih omzet sekitar Rp4 juta per bulannya. Kemudian pada 2019 ia mulai mendapatkan banyak reseller, hingga bisa meraih Rp6 juta-Rp7 juta per bulannya.
Untuk pemasarannya, Ijun menggunakan media sosial facebook, instagram, dan e-commerce. Pembelinya pun cukup beragam, dari berbagai profesi dan berbagai kota di Indonesia, terutama pulau Jawa.
"Untuk saat ini belum ada ekspor ke luar negeri, karena di lokal sendiri permintaan ikan discus cukup banyak dari mulai wilayah Sidoardjo, Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tegal, Semarang, Solo, Jogja, Blitar dan bandung," beber Ijun.

Seiring mulai berkembangnya bisnis ikan discus, Ijun melebarkan sayap usahanya dengan berdiri di bawah satu brand bernama 'Bro Discus' yang diusung bersama dua orang rekannya, yakni Fajar Abdallah dan Ganang Eka Wardana.
"bro discus sebagai identitas, karena buat skala personal masing-masing masih belum terlalu besar, jadi ini dibuat untuk mencakup pasar yang lebih luas," jelas Ganang.
Dari ketiga orang pendiri Bro Discus, masing-masing memiliki tempat breeding, yakni di Cibubur, Cikeas, dan Cimanggis.
Namun, di tengah perjalanan bisnisnya, bukan berarti berjalan mulus begitu saja tanpa kendala. Salah satu kendala pada bisnis tersebut yakni wabah penyakit ikan karena pergantian cuaca ekstrem.
Bila penanganan wabah penyakit ikan salah, bisa menular sangat cepat antar akuarium yang ada di tempat breeding. Selain itu, masalah lainnya ialah perubahan parameter air akibat cuaca tak menentu yang berpengaruh pada kesehatan ikan.
Selain membagikan pengalamannya berbisnis Ikan Discus, Ijun juga membagikan beberapa tips bisnis bagi para pemula yang ingin memulai bisnis Ikan Discus.
Langkah pertama ialah persiapkan budget Rp1 juta-Rp3 juta untuk permulaan. Disarankan sebelum memulai bisnis, belajarlah memelihara dan merawat ikan discus terlebih dulu.
Setelah itu, mulai gali informasi dari beberapa forum di facebook seperti facebook Indonesia Discus Community, Discus Lover Indonesia, serta sumber-sumber lainnya dari internet.
Jika sudah dirasa cukup memiliki bekal pengetahuan tentang discus, carilah indukan yang bagus dan mulai perlahan untuk breeding. (ryn)
Baca juga:
Berawal dari Iseng, Bisnis Ikan Cupang Raup Omzet Rp500 juta
Bagikan
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Menilik Kolam Budidaya Ikan Maskoki Quality Goldfish Farm Lahirkan Ikan Hias Cantik Mendunia

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
