BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Semester II Meningkat
Bank indonesia (Foto: MP/Rizki Fitranto)
MerahPutih Keuangan - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia (RI) pada semester ke II akan jauh lebih baih baik jika dibandingkan pada semester pertama. Hal tersebut dikarenakan, serapan belanja pemerintah akan lebih tinggi pada semester kedua nanti dibandingkan pada semester pertama.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, dengan realisasi belanja pemerintah yang semakin meningkat tentu akan mendorong transaksi kegiatan ekonomi dalam negeri khususnya.
"Yang mendorong itu dari sisi fiskal. semester II nanti realisasi belanja akan jauh lebih baik, jadi dapat mendorong kegiatan ekonomi," tuturnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, (1/7).
Perry mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi yang diprediksi meningkat pada semester II ini akan terus berlangsung hingga tahun 2016 mendatang.
Peningkatan tersebut didorong oleh belanja masyarakat, pertanian, dan UMKM yang terus meningkat. Bahkan menurutnya, peningkatannya akan mencapai hingga 5,8 - 5,4 persen.
"Tahun depan bisa 5,4 - 5,8 persen," sambungnya.
Berdasarkan laporan realisasi APBN-P 2015 pada semester I, Kementerian Keuangan mencatat bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi sampai semester I ini adalah 4,9 persen jadi meningkat dibandingkan triwulan I yang mencapai 4,7 persen. Sementara, Inflasi masih 7,4 persen karena masih Year On Year (YoY). Kemudian tingkat bunga 5,7 persen. Nilai tukar rata-rata hingga semester I ini adalah Rp. 12.964/dolar AS lebih tinggi dari asumsi awal Rp12.500/dolar AS. Harga minyak mentah mencapai 56 dolar/ barel masih dibawah 60 dolar/barel dan lifting minyak 750.000 barel/hari dan lifting gas 1,16 juta barel/hari setara minyak.(rfd)
Baca Juga:
Wantimpres: Transaksi Keuangan Domestik Wajib Memakai Rupiah
Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 7,5%
Erwin Riyanto Jadi Gubernur Bank Indonesia Baru
Suharso Minta Bank Indonesia Disupervisi
Bagikan
Berita Terkait
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno