BI Apresiasi Neraca Perdagangan Indonesia Dua Bulan Terakhir Surplus

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 16 Februari 2024
BI Apresiasi Neraca Perdagangan Indonesia Dua Bulan Terakhir Surplus

Bank Indonesia. (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus dalam dua bulan terakhir. Pada Januari 2024, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 2,02 miliar, sedangan surplus pada Desember 2023 sebesar USD 3,29 miliar.

Bank Indonesia (BI) mengapresiasi pencapaian itu dan memandang perkembangan tren surplus neraca perdagangan ini sebagai dukungan positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran persnya, dikutip Jumat (16/2).

Baca Juga:

Tingginya Harga Batubara, Nikel dan CPO Bikin Neraca Perdagangan Surplus

Erwin menjelaskan, surplus neraca perdagangan Januari 2024 yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas Januari 2024 mencatat surplus sebesar USD 3,32 miliar, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai USD 19,13 miliar.

Menurut Erwin, kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh kuatnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta alas kaki. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Lebih jauh, Erwin menjelaskan impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai level USD 1,30 miliar pada Januari 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas. (*)

Baca Juga:

Bank Indonesia Bikin Himpunan Bisnis Pesantren

#Neraca Perdagangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Tercatat, ekspor Indonesia Januari–Oktober 2025 mencapai USD 234,04 miliar atau naik 6,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Indonesia
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan sebanyak USD 167,85 miliar atau Rp 2,8 kuadriliun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Indonesia
Rencana Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk AS: Berpotensi Timbulkan Efek Mengerikan
Rencana soal pembebasan tarif bea masuk produk AS ke Indonesia, berpotensi menimbulkan efek mengerikan. Salah satunya adalah ancaman PHK di dalam negeri.
Soffi Amira - Sabtu, 19 Juli 2025
Rencana Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk AS: Berpotensi Timbulkan Efek Mengerikan
Indonesia
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Sepanjang Januari–Mei 2025, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap Italia mencapai USD 488,9 juta.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Indonesia
Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar
Terutama didorong oleh meningkatnya surplus nonmigas.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar
Dunia
Donald Trump Paksa TSMC Bangun Pabrik di AS, Ancam Kenakan Pajak hingga 100 Persen
Presiden AS, Donald Trump, meminta TSMC membangun pabrik di negaranya. Ia juga mengancam akan mengenakan pajak hingga 100 persen.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Donald Trump Paksa TSMC Bangun Pabrik di AS, Ancam Kenakan Pajak hingga 100 Persen
Indonesia
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta kuota impor tak diskriminatif. Sebab, hal itu hanya bisa menguntungkan perusahaan besar.
Soffi Amira - Selasa, 08 April 2025
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Indonesia
Berdagang Dengan China, Indonesia Selalu Defisit
Defisit perdagangan dengan beberapa negara di antaranya adalah Brasil USD 0,34 miliar, Australia sebesar USD 0,32 miliar dan Tiongkok USD 0,28 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Desember 2024
Berdagang Dengan China, Indonesia Selalu Defisit
Indonesia
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kian Menipis
Komoditas penyumbang surplusnya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) dan alas kaki.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Oktober 2024
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kian Menipis
Indonesia
Surplus Neraca Perdagangan Makin Tipis
Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan beberapa negara. Adapun tiga terdalam tercatat dengan Tiongkok sebesar USD 1,7 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Agustus 2024
Surplus Neraca Perdagangan Makin Tipis
Bagikan