Beredar Kabar Dugaan Pembunuhan Wartawan Metro TV Dipicu Dendam Rekan Kerja, Ini Kata Polisi


Tim gabungan Polisi dan TNI melakukan proses evakuasi dan identifikasi mayat editor Metro TV bernama Yodi Prabowo. (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.com - Polisi masih menyelidiki kasus kematian wartawan Metro TV Yodi Prabowo (26) di pinggir Tol JORR, Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7) sore.
Beredar informasi beredar kematian Yodi karena unsur dendam sesama karayawan satu kantornya atas perebutan wanita.
Baca Juga:
Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir belum bisa memastikan atas kematian Yodi apakah akibat dendam pribadi atau persoalan asmara.
"Belum tahu (bener apa enggaknya karena dendam pribadi soal wanita)," ujar dia kepada wartawan, Jumat (10/7).
Pasalnya, kata Fajrul, pihaknya masih menyelidiki kasus kematian Fajrul dengan luka tusukan di bagian dada sebelah kiri.
Dia mengatakan, informasi yang beredar soal dendam sesama karyawan Metro TV adalah hoaks.
"Hoaks. Masih kita lidik," tandasnya.

Polisi kini memanggil sejumlah rekan kerja Yodi di Metro TV.
Pemanggilan tersebut untuk dimintai keterangan atas dugaan pembunuhan terhadap korban.
"Itu temen-temen dari Metro TV untuk dimintakan keterangan kesehariannya temen-temen korban ini seperti apa, bukan ditangkap itu," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Irwan Susanto kepada wartawan.
Dia mengatakan, rekan kerja dari korban ini akan dimintai informasi terkait keseharian korban di tempat kerja. Polisi menjemput rekan kerja korban langsung dari kantor Metro TV.
"Kan koordinasinya kita enggak kenal sama teman-teman Metro TV, ya kita jemput mana yang penting untuk dimintai keterangan," katanya.
Yodi ditemukan tewas sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (10/7) siang. Sementara motor Yodi sudah terparkir di sekitar lokasi sejak Selasa (7/7) malam.
Baca Juga:
Diduga Pembunuhan, Berikut Temuan Polisi di TKP Kematian Wartawan Metro TV
Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini. Sejumlah saksi masih dimintai keterangan oleh polisi.
Direktur Pemberitaan Metro TV Arief Suditomo yang datang ke lokasi menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian salah satu editornya. Arief meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.
"Saya meminta atas nama Metro TV kepada pihak kepolisian untuk sesegera mungkin menuntaskan terungkapnya kasus ini, agar kita semua bisa lebih tenang untuk pada akhirnya bisa mendapatkan keadilan dari apa yang dialami oleh almarhum Yodi," ujar Arief. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI

Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C

Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT

Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual

Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?

RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka

Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan

Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban

Pasal 8 UU Pers Dianggap Biang Kerok Kriminalisasi Wartawan! Iwakum Ajukan Judicial Review Tepat di HUT ke-80 RI

Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan
