Berbulan-bulan Gaji Belum Dibayarkan, Puluhan PMI di Arab Saudi Minta Dipulangkan


Ilustrasi - Sejumlah WNI dari Port Dickson Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional PT Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Rabu (22/4/2020). (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)
MerahPutih.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memastikan akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Republik Indonesia (RI) di Arab Saudi untuk pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Restoran Al-Safy, Taif.
Direktur Pelayanan Pengaduan BP2MI R Wisantoro mengatakan, pihaknya telah mengecek nama-nama PMI tersebut di Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri ( SISKOTKLN) dan mereka terdaftar.
Baca Juga:
Tiongkok Tawarkan Proyek Infrastruktur di Tengah Pagebluk COVID-19
"BP2MI akan terus berkoordinasi dengan perwakilan RI di Arab Saudi untuk penanganan permasalahan dan pemulangan PMI," kata Wisantoro saat dikonfirmasi, Rabu, (20/5).
Wisantoro mengaku, pihaknya telah menerima 25 pengaduan PMI yang diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT Amalindo Langgeng sejak lama. Mereka bekerja pada pengguna jasa bernama Dr Muhammad di Restoran Al-Safy.
"Pada perusahaan tersebut terdapat 30 karyawan Indonesia, satu di antaranya sudah dipulangkan ke Indonesia karena sakit, sisanya tinggal 29 pekerja migran dengan lama bekerja tercatat berbeda-beda. Tetapi, upah dan gaji mereka yang terhitung tanggal 26 Februari - 15 Maret 2020 belum diterima," ungkap Wisantoro.

Sementara itu, lanjut Wisantoro, informasi dari pihak Restaurant Al-Safy menyatakan akan membayar semua gaji karyawan yang belum mendapatkan di bulan sebelumnya dan dibayarkan per tanggal 23 April 2020.
"Namun, sampai dengan pengaduan ini dibuat, upah/gaji tersebut belum diterima. Informasi dari manajemen restoran bahwa perusahaan saat ini dalam kondisi kritis dan selalu menyampaikan kepada PMI untuk tetap bersabar dan menunggu," jelas dia.
Wisantoro melanjutkan, ke-29 PMI tersebut sudah diliburkan sejak tanggal 16 Maret 2020 dan saat ini mereka tinggal di Mess Rumayda.
"Tanggal 13 April 2020, beberapa PMI sudah meminta bantuan kepada pihak P3MI (Amalindo Langgeng) dan P3MI menyampaikan situasi sulit seperti itu, tidak ada yang bisa dilakukan P3MI dan hanya meminta PMI menanyakan langsung kepada pihak perusahaan tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
Sepekan Beroprasi, Kereta Luar Biasa Mampu Angkut Ratusan Penumpang
Wisantoro menambahkan, para PMI tersebut juga telah meminta bantuan kepada pihak perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi perihal permasalahan tersebut.
"Pada tanggal 20 April 2020, pihak KJRI telah mengirimkan bantuan berupa beras dan indomie ke Mess Rumayda melalui Cargo," tutup Wisantoro.
Untuk diketahui, sejumlah pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Restoran Al-Safy, Arab Saudi meminta segera dipulangkan ke Indonesia.
Hal itu lantaran saat pagebluk COVID-19, para PMI tersebut harus terlantar di Arab Saudi. Mereka tidak mendapatkan gaji dan terancam di PHK dari tempat bekerjanya. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal

Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina

Fakta Kawin Campur di Jakarta: Pria AS dan Cewek Singapura Jadi Idaman WNI

Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
![[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang](https://img.merahputih.com/media/7d/c5/18/7dc5181e25b40b60cff7f6e5a18b8a6c_182x135.png)
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif

Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan

Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Diplomat RI Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak Saat Bersepeda di Peru
