Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan
Rombongan WNI yang berhasil dievakuasi tim pelindungan dari Kemlu RI di Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu, Nepal, menjelang kepulangan mereka ke RI, Kamis (11/9/2025) (ANTARA/HO-Kemlu RI)
MerahPutih.com - Protes besar dengan membawa isu korupsi dan ketipangan di pemerintahan serta pelarangan media sosial di Nepal yang merebak pada Senin (8/9).
Protes ini berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan massal yang mengakibatkan 31 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Buntut dari protes ini pemerintahan Nepal ambruk usai Perdana Menteri Sharma Oli mengajukan pengunduran diri.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan, 18 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Nepal menyusul gangguan keamanan akibat kerusuhan besar yang melanda negara tersebut.
Baca juga:
Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
Para WNI tersebut dipulangkan dengan pendampingan tim pelindungan WNI dari Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Kamis (11/9).
Mereka dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat (12/9).
Kemlu RI mencatat 18 WNI tersebut berasal dari berbagai instansi, di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kesehatan, lembaga GIZ Indonesia dan asosiasi hydro, serta Universitas Indonesia.
Sebagian besar anggota rombongan tersebut berada di Kathmandu untuk mengikuti agenda kerja sama energi terbarukan Indonesia-Nepal-Jerman “3rd Exchange of Renewable Energy Mini-grids in South-South and Triangular Cooperation” (ENTRI) yang berlangsung pada 8—12 September 2025.
Selain peserta agenda kerja sama tersebut, ada pula sejumlah WNI dalam kelompok repatriasi tersebut yang sedang berwisata di Nepal saat kerusuhan terjadi.
Menurut hasil penelusuran tim pelindungan WNI di Nepal, sebagian besar WNI sedang berada di Kathmandu. Sementara beberapa WNI lainnya sedang berada di Pokhara dan Lumbini.
Tim pelindungan WNI dari Kemlu dan KBRI Dhaka, yang diakreditasikan ke Nepal, akan terus bertahan di negara tersebut untuk memantau perkembangan situasi di lapangan dan memastikan kepulangan WNI dengan selamat.
Direktur Informasi dan Media Kemlu RI Hartyo Harkomoyo mengatakan, pihaknya terus menjaga komunikasi dengan seratusan WNI di Nepal untuk memastikan keselamatan mereka.
"Saat ini KBRI Dhaka secara intensif terus menjalin komunikasi dengan 134 WNI yang ada di sana," katanya.
Ratusan WNI ini sedang menetap atau tujuan-tujuan tertentu untuk berkunjung maupun yang tergabung dalam delegasi pertemuan internasional di Kathmandu.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Indonesia Kutuk Penembakan di i Pantai Bondi Sydney, KJRI Minta WNI Waspada
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Terkendala Aturan, Menlu Sugiono Akui Jasad 9 WNI Bisa Tertahan Lama di Hong Kong
Data Terbaru WNI Korban Kebakaran Hong Kong: 125 Selamat, 9 Tewas, 5 Masih Hilang
150 WNI Terancam Hukum Mati di Malaysia, Terlibat Narkoba Hingga Pembunuhan
95 WNI Selamat dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong, Lapor KJRI
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Pasti
9 WNI Tewas dalam Kebakaran, KJRI Hong Kong Bentuk Tim Koordinasi Pemulangan Jenazah
Kebakaran di Hong Kong, 2 WNI Dinyatakan Tewas
7 Negara Bagian Terendam, WNI Korban Banjir Malaysia Diminta Lapor KBRI