Berbeda dengan PSI, PDIP Minta Pemprov DKI Tambah JakWifi hingga 1.500 Titik
DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna. (MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov untuk menambah titik layanan internet gratis atau JakWifi dalam rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD-P) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2024.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Simon A.M Sitorus dalam rapat paripurna penyampaian Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2024 di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).
"Dapat dilanjutkan pada Perubahan APBD tahun 2024 dengan target peningkatan layanan hingga minimal 1.500 titik," ucap Simon.
Desakan tambahan layanan internet gratis ini merupakan aspirasi dari masyarakat Jakarta saat Anggota Fraksi PDIP DKI melakukan serangkaian kunjungan di lapangan dan interaksi dengan warga.
Baca juga:
Legislator Kebon Sirih Minta JakWifi Dihentikan, Anggarannya Dialihkan ke CCTV
"Salah satu potret kebutuhan mendesak yang sering disuarakan adalah mengenai akses intemet yang merata dan berkualitas," tuturnya.
"Oleh karena itu, fraksi kami merekomendasikan agar program Jak-Wifi, yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas intemet di Jakarta," sambungnya.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meminta agar anggaran JakWifi dialihkan untuk menambah kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah wilayah Jakarta yang rawan.
Refocusing ini karena JakWifi tidak relevan lagi dipasang dibanyak titik. Mengingat anak-anak sudah kembali belajar ke sekolah atau luring. Dirinya juga menemukan banyak anak-anak sekolah yang menggunakan internet gratis ini untuk bermain game online.
Program JakWifi ini diluncurkan di era Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan saat Indonesia khususnya Jakarta dilanda wabah COVID-19.
Baca juga:
Pemprov DKI Tegaskan Jakwifi Tak Dihentikan Hanya Ada Penyesuaian
"JakWifi lahir saat pandemi, digunakan untu PJJ (Pelajaran Jarak Jauh-Red). Sekarang sudah normal, kuota sudah murah. Menurut saya tahun depan tidak perlu lagi JakWifi,” ujar William dalam keterangannya, yang dikutip Kamis (1/8).
Menurut dia, anggaran JakWifi bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk menambah CCTV di lokasi-lokasi yang rawan kejahatan atau kecelakaan.
"Menurut saya, tahun depan tidak perlu lagi ada JakWifi. Fokus kita sebaiknya pada penambahan titik CCTV. Kita bisa fokus menambah CCTV untuk tiga tahun ke depan," tutup William. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Bukan Gaya, Ini Alasan Pramono Anung Tetap Berkostum Persija Saat Tinjau Kebakaran Terra Drone
Pemprov DKI Lebih Pilih Kuburan Dalam Kota Daripada Gandeng Daerah Penyangga, Ini Alasannya
Buka Donasi Bencana Sumatra, DPRD DKI: Rp 1.000 pun Kami Terima
Kali Ciliwung kembali Meluap dan Rendam Rumah Warga, PSI Minta Pemprov Segerakan Normalisasi
Keputusan UMP DKI 2026 Hampir Final! Siap-siap Kenaikan Gaji Minimum Berbasis KHL, Untung Mana Buruh atau Pengusaha?
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Antrean Horor Bantar Gebang Renggut Nyawa Sopir Truk, Nasib Beasiswa Anak Almarhum Jadi Prioritas Pemprov DKI
Setop Bilang Kebaya Cuma Buat Emak-Emak! Pemprov DKI Gencarkan Jurus Agar Anak Muda Naksir Warisan UNESCO
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI