Berbagai Proyek Infrastuktur Dibangun di Papua Barat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ( pakaian putih) dan Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah menggelar rapat koordinas untuk mengetahui perkembangan dan kendala pembangunan untuk memastikan kelancaran pembangunan Papua Barat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah di Papua Barat akan dapat memajukan wilayah tersebut.
Baca Juga:
Luhut Minta Masyarakat Dukung Pembangunan Tol Serang - Tanjung Lesung
"Melalui pembangunan-pembangunan ini, bukan hanya dapat meningkatkan konektivitas dan keterisolasian, tetapi juga memajukan wilayah di Papua Barat," katanya di Sorong, Papua Barat, Kamis (11/8).
Ia memaparkan, beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang dibahas diantaranya Jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 3.462 kilometer, jalan strategis di Papua Barat, Bandar Udara Siboru Fak Fak, Pelabuhan Sorong Eksisting dan Pelabuhan Arar.
Lalu, Pelabuhan Waisai, Bandar Udara Perairan (Seaplane), infrastruktur biru sumber daya air, Proyek Tangguh LNG Train 3, serta pengembangan ekonomi kawasan yang nantinya dapat meningkatkan rantai nilai sumber pangan lokal dan menunjang ketahanan pangan nasional.
Luhut ingin agar seluruh pembangunan berjalan sesuai timeline yang sudah ditentukan. Namun, tentu, dengan berlandaskan hasil studi sebagai acuan bekerja.
Ia mengungkapkan, pemerintah daerah didukung oleh pemerintah pusat dapat mengajak universitas setempat maupun akademisi lain untuk bantu menjalankan riset.
Misalnya, kata Luhut, untuk proyek Bandar Udara Seaplane yang dibangun dekat dari Bandar Udara Marinda, di mana setelah dilakukan studi dan pembangunan runway sepanjang 1.500 meter dan lebar 30 meter, nantinya akan dilanjutkan dengan pilot project pesawat amfibi N219.
Luhut mengungkapkan, di masa mendatang Papua Barat harus bisa melakukan hilirisasi atas sumber daya alam yang melimpah. Hilirisasi dinilai akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, meningkatkan nilai tambah serta membuka lapangan pekerjaan.
"Salah satu hilirisasi yang dapat dilakukan adalah dengan Proyek Tangguh LNG Train 3. Ketersediaan gas yang melimpah di Papua Barat dapat dimanfaatkan dengan pendirian pabrik petrokimia pada Kawasan Industri Onar di Teluk Bintuni," katanya. (Pon)
Baca Juga:
Luhut Sebut Sawit Jatuh karena Ukraina, Anggota DPR: Jangan Buang Badan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa