Berbagai Bank Sentral di Dunia Berlomba Naikkan Suku Bunga

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 03 November 2022
Berbagai Bank Sentral di Dunia Berlomba Naikkan Suku Bunga

Ilustrasi dolar AS. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Untuk keenam kalinya di 2022, Bank Sentral AS atau Federal Reserve AS menerapkan kenaikan suku bunga tiga perempat poin keempat berturut-turut, di tengah inflasi terburuk dalam empat dekade di negara tersebut.

The Fed menaikkan suku bunga pinjaman jangka pendek sebesar 75 basis poin ke kisaran 3,75 hingga 4,00 persen, level tertinggi sejak Januari 2008.

Baca Juga:

BI Naikkan Lagi Suku Bunga Demi Kendalikan Inflasi

Bank sentral akan "memperhitungkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter, kelambatan yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, dan perkembangan ekonomi dan keuangan," menurut sebuah pernyataan.

Kenaikan suku bunga diperkirakan akan mengurangi dompet konsumen, membuatnya lebih mahal bagi orang Amerika untuk melunasi utang atau mendapatkan hipotek (KPR).

Langkah The Fed diikuti sebagian besar negara Teluk. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dua ekonomi terbesar di kawasan itu, keduanya menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Bank sentral Saudi, juga dikenal sebagai SAMA, menaikkan suku bunga repo dan reverse repo masing-masing menjadi 4,5 persen dan 4,0 persen. Suku bunga dasar Uni Emirat Arab akan naik menjadi 3,9 persen, efektif pada Kamis.

Bahrain menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin sementara Qatar menaikkan suku bunga antara 50 dan 75 basis poin. Kuwait dan Oman tidak segera mengumumkan perubahan suku bunga.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memaparkan, sebagaimana bank sentral di berbagai negara, BI pun meningkatkan suku bunga acuan dengan fokus mengendalikan inflasi, meskipun kebijakan ini berisiko memperlemah pertumbuhan ekonomi.

"Karena stabilitas perekonomian tidak bisa ditawar. Tidak ada pertumbuhan ekonomi yang tinggi kalau diikuti kenaikan harga yang tinggi yang dapat mengurangi daya beli masyarakat," katanya.

Langkah BI meningkatkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sampai 4,75 persen, diklaim sejalan dengan perkiraan peningkatan permintaan masyarakat ke depan karena pandemi COVID-19 telah terkendali. (*)

Baca Juga:

Bank Ogah Cepat Cepat Naikkan Suku Bunga Tabungan dan Deposito

#Bank Indonesia #Suku Bunga Acuan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
suku bunga deposito 1 bulan juga mulai menurun, yakni dari 4,85 persen pada Juni 2025 menjadi 4,75 persen pada Juli 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut, Payment ID tunduk kepada aturan mengenai perlindungan data pribadi (PDP)
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Indonesia
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Melesatnya transaksi QRIS ini sejalan dengan peningkatan mercant QRIS, total ada 961.872 merchant. Untuk nominal transaksi QRIS ini menembus Rp 961,6 miliar dengan pertumbuhan 100,6 persen secara year on year (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Indonesia
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
BI memproyeksikan inflasi Jakarta akan berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
Indonesia
Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui
Tindakan menolak uang rupiah untuk pembayaran dapat dikenai sanksi pidana diatur dalam Pasal 33 Ayat 2 Undang-Undang Mata Uang.
Wisnu Cipto - Jumat, 08 Agustus 2025
Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui
Indonesia
KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana CSR BI dan OJK ke Partai Politik
Jika aliran dana korupsi tersebut terbukti mengalir ke partai politik, KPK bakal menindaklanjutinya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana CSR BI dan OJK ke Partai Politik
Bagikan