Benarkah Sperma Bisa Bertahan 200 Tahun di Antariksa?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 14 Juni 2021
Benarkah Sperma Bisa Bertahan 200 Tahun di Antariksa?

Hasil penelitian menyebutkan, bahwa sperma bisa bertahan 200 tahun di antariksa (Foto: pixabay/geralt)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENURUT sebuah penelitian, sperma tikus yang dibekukan serta dikeringkan di stasiun antariksa International Space Station (ISS) selama 6 tahun, tidak mengalami kerusakan DNA.

Dengan kata lain, sperma tersebut tetap bisa menjadi sarana berkembang biak yang sehat. Fakta tersebut disebutkan pada studi baru yang dimuat para jurnal Science Advances.

Baca Juga:

Cumi-Cumi Jadi Perintis Perjalanan Panjang Luar Angkasa

Penemuan ketahanan sperma tersebut, merupakan informasi penting tentang kemungkinan mamalia bisa berkembang biak di Antariksa (foto: twitter @Space_station)

Penemuan tersebut pun menjadi sebuah informasi penting, yang memungkinkan mamalia termasuk manusia bisa bereproduksi di Antariksa.

Seperti yang dilansir dari laman Live Science, riset tersebut menyimpulkan, bahwa sel perma mamalia dapat disimpan di ISS hingga selama sekitar 200 tahun.

Hal tersebut merupakan sebuah kabar baik. Lantaran radiasi yang merusak DNA di ISS 100 kali lebih kuat daripada di Bumi. Selain itu, di luar ISS yang terlindungi medan magnet Bumi, radiasinya akan lebih kuat.

Tim peneliti menuturkan "Penting untuk memeriksa efek radiasi antariksa, tak hanya bagi organisme hidup, tapi juga untuk gerenasi masa depan, sebelum zaman antariksa dimulai."

Bila sperma manusia sama baiknya, maka bila suatu saat nanti Bumi semakin sulit untuk ditinggali seperti akibat perubahan iklim, manusia masih bisa bereproduksi di luar angkasa.

Baca Juga:

NASA Umumkan Ada Lebih dari 2.000 Calon Planet Layak Huni

para peneliti memprediksi, bahwa sperma kering yang dibekukan bisa disimpan di ISS hingga lebih dari 200 tahun(Foto: pixabay/lumnaobscura)


Mengenai hal itu, para peneliti asal Jepang, telah menemukan metode baru dengan 'mengeringkan' sperma di temperatur ruangan. Adapun sampel sperma tikus tersebut kemudian bisa dikirim ke ISS, tanpa harus menggunakan freezer.

Sampel tersebut tiba di ISS pada tahun 2013 dan disimpan di sana pada suhu minus 95 derajat Celcius. Kemudian, setelah 9 bulan, peneliti menemukan ada sedikit kerusakan pada DNA Sperma tersebut, tapi tetap bisa untuk melahirkan.

Para peneliti bahkan memeriksa berulang kali, dan kirim kembali dalam jangka waktu 5 tahun 9 bulan lamanya.

Dari sperma di antariksa tersebut, ada total 168 keturunan yang dapat dihasilkan, dan semuanya tampak normal alias tidak ada cacat.

Dari hasil penelitian tersebut, secara garis besar para peneliti memprediksi, bahwa sperma kering yang dibekukan bisa disimpan di ISS hingga lebih dari 200 tahun. (Ryn)

Baca juga:

Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi

#Luar Angkasa #Benda Luar Angkasa #Sperma
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Fun
Katy Perry Jelajah Antariksa Cuma 10 Menit, Tapi Biayanya Sampai Miliaran Rupiah!
Temukan berapa biaya sebenarnya untuk perjalanan menembus antariksa dan siapa yang bisa ikut serta!
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 15 April 2025
Katy Perry Jelajah Antariksa Cuma 10 Menit, Tapi Biayanya Sampai Miliaran Rupiah!
Indonesia
Worm Blood Moon, Gerhana Bulan Total yang Memesona, Bisakah Disaksikan dari Indonesia?
Keajaiban Worm Blood Moon yang akan menghiasi langit akhir pekan ini, bisakah dilihat dari Indonesia?
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Worm Blood Moon, Gerhana Bulan Total yang Memesona, Bisakah Disaksikan dari Indonesia?
Lifestyle
IShowSpeed Ungkap Ingin Live Bareng Elon Musk di Luar Angkasa
IShowSpeed ingin live bareng Elon Musk di luar angkasa. Hal itu menjadi impian terbesarnya saat ini.
Soffi Amira - Minggu, 15 Desember 2024
IShowSpeed Ungkap Ingin Live Bareng Elon Musk di Luar Angkasa
Dunia
Ilmuwan Temukan Sampel Asteroid Ryugu, Apa Artinya?
Ilmuwan temukan sampel asteroid Ryugu. Lalu, apa arti dari penemuan sampel tersebut?
Soffi Amira - Minggu, 01 Desember 2024
Ilmuwan Temukan Sampel Asteroid Ryugu, Apa Artinya?
Dunia
Kesehatan Astronaut yang Terjebak di ISS Menurun, Dokter Mulai Khawatir
Kesehatan astronaut yang terjebak di ISS kini memprihatinkan. Keduanya sudah terjebak di sana selama 153 hari.
Soffi Amira - Selasa, 12 November 2024
Kesehatan Astronaut yang Terjebak di ISS Menurun, Dokter Mulai Khawatir
Lifestyle
Kai Cenat Ingin Pecahkan Rekor Jadi Streamer Pertama di Luar Angkasa
Kai Cenat ingin menjadi streamer pertama di luar angkasa. Ia pun meminta bantuan pendiri SpaceX, Elon Musk, untuk mewujudkan impiannya.
Soffi Amira - Senin, 11 November 2024
Kai Cenat Ingin Pecahkan Rekor Jadi Streamer Pertama di Luar Angkasa
Dunia
Misi Shenzhou-18 Kembali ke Bumi, Bawa Sampel untuk Eksplorasi Ekstraterestrial
Sebanyak 34,6 kg sampel eksperimen stasiun angkasa luar yang dibawa meliputi mikroorganisme, material aloi, dan nanomaterial yang sulit disiapkan di Bumi.
Dwi Astarini - Selasa, 05 November 2024
Misi Shenzhou-18 Kembali ke Bumi, Bawa Sampel untuk Eksplorasi Ekstraterestrial
Lifestyle
NASA Peringatkan 2 Asteroid Besar yang Mendekati Bumi
NASA mengeluarkan peringatan tentang dua asteroid besar yang akan mendekati Bumi, dengan jarak terdekat yang terjadi 30 Oktober 2024, dan terus mendekat.
ImanK - Kamis, 31 Oktober 2024
NASA Peringatkan 2 Asteroid Besar yang Mendekati Bumi
Dunia
ISS Bakal Dipensiunkan, Astronaut Bersiap Hadapi Evakuasi Darurat
ISS bakal dipensiunkan, astronaut NASA pun bersiap hadapi evakuasi darurat.
Soffi Amira - Rabu, 30 Oktober 2024
ISS Bakal Dipensiunkan, Astronaut Bersiap Hadapi Evakuasi Darurat
Dunia
NASA Temukan Titik Hijau Misterius di Mars, Ada Sisa Kehidupan Alien Purba?
NASA menemukan titik hijau misterius di Mars. Lalu, apakah ada sisa kehidupan alien purba di sana?
Soffi Amira - Selasa, 29 Oktober 2024
NASA Temukan Titik Hijau Misterius di Mars, Ada Sisa Kehidupan Alien Purba?
Bagikan