Benarkah Lingkungan Pengaruhi Tinggi Badan Seseorang?


DNA individu dapat menentukan tinggi badan maksimum yang bisa dicapai. (Pixabay/aditiotantra)
MUNGKIN banyak dari kita berpikir bahwa tinggi badan tidak dapat diubah dan ditentukan oleh faktor genetik sejak lahir. Orang tua yang tinggi cenderung memiliki anak yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Ternyata, faktor genetik bukan satu-satunya jadi penentu tinggi badan seseorang. Faktor lingkungan memiliki peran penting juga.
“Tinggi badan cenderung meningkat seiring dengan industrialisasi dan peningkatan kekayaan sesuatu negara,” jelas Profesor Peter Visscher, ahli generika dari Queensland University, Australia dikutip dari Medical News Today.
Baca Juga:

Hal ini terjadi karena faktor lingkungan. Tak hanya itu faktor genetik pun tidak berubah dalam waktu yang singkat.
“Faktor lingkungan spesifik yang mempengaruhi tinggi badan meliputi kelimpahan makanan dan perawatan kesehatan yang lebih baik,’ lanjutnya.
Beberapa kasus yang sering terjadi dengan melihat hubungan antara diet dan tinggi badan di kehidupan sehari-hari. Profesor Saverio Alberti, ahli genetika di Messina University di Italia mengungkapkan kasus tinggi bayi yang lahir selama kasus kelaparan di Belanda pada tahun 1994. Anak-anak yang lahir atau tumbuh selama masa kelaparan ini memiliki tinggi badan sekitar empat sentimeter lebih pendek dari rata-rata orang Belanda.
Maka, peran genetika dalam menentukan tinggi badan sangat penting. Contohnya seperti secara umum faktor genetik dapat mempengaruhi sekitar 80 persen tinggi badan seseorang.
Baca Juga:
Fakta-Fakta Tentang Olahraga yang 'Katanya' Bisa Membuat Badan Kamu Lebih Tinggi

DNA individu dapat menentukan tinggi badan maksimum yang bisa dicapai. Sementara faktor lingkungan hanya menentukan apakah bisa individu mencapai tinggi badan maksimum atau tidak.
Namun, masih sulit untuk memprediksi tinggi badan hanya dari faktor genetik saja di negara-negara yang anak-anaknya menderita kekurangan gizi. Sementara, di negara-negara yang memiliki nutrisi memadai, tinggi badan seseorang bisa diprediksi dengan melihat faktor genetik hingga ketepatan lebih kurang dari tiga sentimeter.
Tinggi badan manusia memiliki batas maksimum, jika sudah melewati batasan itu, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif. Batasan yang diterima ialah 2,7 meter yang merupakan tinggi dari Robert Waldow dan mendapatkan predikat sebagai manusia tertinggi di dunia.
“Wajar untuk menganggap ada batas maksimum dari tinggi rata-rata manusia, juga diperoleh dari gizi dan kesehatan optimal,” tutup Dr Erini Marouli, pakar genetik dan statistik di Queen Mary University, London, Inggris. (dkr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
