Belajar Memahami Kisah Meduroy, Warga Negeri Aing Mudik Cuma di Hari Raya Kurban

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 17 Juli 2021
Belajar Memahami Kisah Meduroy, Warga Negeri Aing Mudik Cuma di Hari Raya Kurban

Ilustrasi Maduroy saat akan Turon. (MP/Fikri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TEMAN aing ini sebutannya Meduroy. Singkatan dari Meduro Boy. Artinya, anak Madura. Tidak seperti kebanyakan penduduk Negeri Aing biasa mudik menjelang Lebaran, Meduroy cuma mudik di Hari Raya Kurban. Dan mudiknya harus ke Pulau Madura. Beda dengan umumnya mudik ke kampung halamannya berbeda-beda. Terpenting bukan ke Wakanda. Jauh, Pak!

Nah, nama perjalanan pulang kampung bagi warga Madura bukan mudik, tapi Toron. Artinya, turun atau kembali ke asal. Para Meduroy, baik boy maupun girls, kembali ke asal mereka di Pulau Madura. Mereka membawa serta semua anggota keluarga dari perantauan saat Turon agar tali kekeluargaan tidak terputus.

Baca juga:

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

Bayangkan, warga Madura tersebar dari Sabang sampai Merauke berduyun-duyun kembali ke Pulau Madura.

Lalu kenapa harus saat Idul Adha? Toron dilakukan warga Madura setiap Hari Raya Kurban karena berbarengan dengan berbagai macam momen ibadah. Misalnya Hari Raya Haji ketika orang-orang pergi haji dalam waktu dekat akan pulang ke Tanah Air. Keluarga di kampung halaman menyiapkan kepulangan mereka dengan menggelar berbagai acara doa bersama atau selamatan. Hari Raya Haji maskudnya Idul Adha nan tahun ini jatuh pada 20 Juli 2021.

meduroy
Jembatan Suramadu penghubung Madura-Surabaya akses idaman orang Madura mudik. (Pixabay-Aldocandra 1992)

Momen kurban bagi warga Madura merupakan ajang kebersamaaan. Momen berkumpul untuk menyembelih hewan kurban dan menyantapnya bareng-bareng bersama keluarga. Acara seperti ini terasa sangat spesial karena mereka tak bisa melakukannya di tanah perantauan. Apalagi, semua sanak famili dari berbagai sudut Indonesia datang. Siapa tahu bisa CLBK kan? Eh.

Tradisi Toron ini terus dilestarikan lho, guys. Anak-anak warga Madura meski lahir di tanah perantauan dan bahkan tidak bisa bahasa Madura pun, tetap diajak pulang ke 'Pulau Garam'. Mereka harus Toron agar tak lupa asalnya.

Salah satunya teman aing, bernama Dadang Hariawan. Namanya Dadang Hariawan karena lahirnya di siang (awan) hari. Kalau lahirnya pagi bisa jadi berasma Dadang Haripagi. Kalau lahir malam namanya Dadang Harimalam.

Untung namanya bukan Dadang Hari Hari Bersamamu. Canda Dadang!

toron
Kapal laut di masa lalu digunakan orang Madura pulang kampung. (Unsplash-Rahadiansyah)

Kata Dadang, meski kini sudah menetap di Kota Surabaya dan jadi salah satu anak digital marketing dengan prestasi gokil, ia tetap diajak Toron orangtuanya. “Sekarang enak sudah ada Jembatan Suramadu. Dulu kami harus antre kapal penyeberangan yang panjang antrean saat Toron nauzubillah!” katanya.

Ya bayangkan aja antre naik kapal feri isinya orang Madura se-Indonesia!

K.H. Mustofa Bisri dalam acara Halaqah Kebangsaan di PP. Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep pada 2009 mengatakan istilah Toron merupakan bentuk sikap rendah hati warga Madura. Mereka menganggap orang di Pulau Jawa lebih tinggi karena itu adalah sikap menghargai dan memuliakan orang lain.

Padahal, kata ulama akrab disapa Gus Mus itu, ulama-ulama di tanah Jawa sebenarnya murid dari ulama-ulama di Madura. Syaikhona Kholil Bangkalan telah melahirkan generasi ulama tersebar di berbagai tempat di tanah Jawa. Bahkan para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang pondok pesantrennya kini tersebar di berbagai daerah adalah murid Syaikhona Kholil.

Baca Juga:

Pekerjaan Rumah Kerap Menjadi 'Pekerjaan Sekolah' Saat Ngilmu di Negeri Aing

Artinya, Syaikhona Kholil levelnya sudah setara dengan guru bangsa, guys.

Lalu bagaimana dengan Toron edisi COVID-19? Polda Jatim memang sudah melarang. Namun, beberapa warga Madura saya temui bilang, larangan itu belum tentu berhasil. Mereka tetap akan melakukan Toron dengan tetap menjaga prokes dengan ketat. Misalnya dengan membawa hand sanitizer, masker, dan vitamin.

“Saya nanti kalau balik ke Surabaya mau tes swab PCR dulu. Biar enggak membahayakan tempat kerja saya,” kata Sopia, salah seorang warga Madura yang tahun ini tetap Toron tapi dengan prokes. Siapa mau ikut Toron? (Aga)

Baca juga:

Bolos Sekolah Belum Tentu Anak Salah

#Idul Adha #Wisata #Juli Ngilmu Di Negeri Aing
Bagikan

Berita Terkait

Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Bagikan