Begini Respon 'Musuh' AS Soal Pertarungan Biden dan Trump
 Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 November 2020
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 November 2020 
                Biden dan Trump. (Foto: VOA Indonesia).
MerahPutih.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat, pada tahun ini, menjadi perhatian dunia, termasuk para pemimpin negara yang selama ini bersebrangan dengan kebijakan Donald Trump.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidatonya di televisi nasional hari Selasa (3/11), Khamenei mengolok-olok pemilu dengan mengutip klaim tidak berdasar yang disampaikan petahana Presiden Donald Trump tentang kecurangan pemilih.
“Jika kita melihat situasi di Amerika, ini sangat menarik disimak. Petahana presiden yang melangsungkan pemilu itu mengatakan ini adalah pemilu paling dicurangi dalam sejarah Amerika. Siapa yang mengatakannya? Presiden yang masih berkuasa dan melangsungkan pemilu ini. Penantangnya mengatakan Trump berniat melakukan kecurangan. Itulah demokrasi Amerika,” sindir Khamenei dilansir VOA Indonesia.
Baca Juga:
Upaya Terakhir Trump dan Biden Berebut Gedung Putih
Khamenei menggarisbawahi sikap Iran sejak lama bahwa siapa pun yang terpilih, tidak menjadi kepentingan Iran dan menegaskan, kebijakan Iran tidak akan dipengaruhi oleh hasil pemilu Amerika.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam sebuah acara di ibu kota Moskow, mengomentari pemilu presiden Amerika, khususnya pada kinerja Partai Demokrat dengan mengatakan, di dalam Amerika dan arena internasional, Partai Demokrat mengikuti pendekatan sosialis.
"Hal ini mengingatkan saya pada demokrasi sosial di Eropa. Mungkin jika hal ini disadari oleh tim Biden, akan ada keputusan tentang pengeluaran anggaran serius di bidang perlindungan kesehatan dan bidang sosial lain, seperti pendidikan,” kata Putin.
Sementara Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, siapa pun yang memenangkan masa jabatan empat tahun ke depan, pihaknya siap memulai babak baru dengan Amerika.
“Kami memiliki kebijakan tunggal yaitu dialog, dialog dan dialog dengan siapa pun yang memenangkan pilpres Amerika.”
Saat ini, Venezuela memiliki hubungan yang tidak baik dengan Amerika. Untuk mengakhiri kepresidenan Maduro, Trump menutup kantor Kedutaan Besar Amerika di Caracas dan memberikan dukungan kepada pesaing Maduro, yaitu Juan Guaido, untuk memimpin Kongres Venezuela.
Selain itu, Pemerintah Trump memberlakukan sanksi keuangan yang luas dan aparat penegak hukum Amerika mendakwa Maduro melakukan kejahatan narkoba serta siap memberikan hadiah 15 juta dolar untuk penangkapannya.
Baca Juga:
Hari H Pertarungan Trump dan Biden
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
 
                      Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
 
                      Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
 
                      Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
 
                      Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
 
                      Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
 
                      44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
 
                      Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
 
                      Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
 
                      Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
 
                      




