Kesehatan Mental

Creative Thinking Juga Baik untuk Kesehatan Mental

Andrew FrancoisAndrew Francois - Sabtu, 21 Mei 2022
Creative Thinking Juga Baik untuk Kesehatan Mental

Baiknya creative thinking untuk kesehatan mental. (Foto: Pexels/Anete Lusina)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KEBIASAAN dan keampuan berpikir kreatif membantu seseorang memahami dunia dengan cara baru dan berbeda. Kebiasaan tersebut juga dapat membantu kamu menciptakan berbagai karya yang unik dan berbeda sehingga menambah nilai lebih pada dirimu ketimbang orang lain.

Tanpa disadari, kemampuan berpikir kreatif juga dapat membantu kamu menemukan solusi untuk berbagai masalah, menyegarkan tubuh dan pikiran, menyenangkan, dan bersenang-senang dengan produk pikiran kreatif juga dapat berdampak positif pada kesehatan.

Sebagai contoh mengekspresikan diri kamu melalui kegiatan artistik dan kreatif seolah menjadi resep bagi kesehatan mentalmu. Sebuah penelitian ekstensif telah menunjukkan beralih ke kreativitas dapat membantu kamu menghilangkan stres dan kecemasan.

Baca juga:

Punya Skill Creative Thinking Penting Banget

Berpikir kreatif tawarkan banyak manfaat. (Foto: Pexels/juan mendez)

Kreativitas juga terbukti dapat mengurangi rasa malu, marah, dan depresi yang dirasakan mereka yang pernah mengalami trauma. Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed bahkan memiliki program terapi seni untuk tentara yang menderitas post-traumatic stress disorder (PTSD).

Program tersebut mengajak para veteran yang kerap sulit mengungkapkan trauma mereka secara verbal melalui terapi seni. Manajer Tammy Shella, PhD, ATR-BC mengatakan terapi seni dapat membantu pasien menyampaikan perasaan mereka yang sebenarnya dan mengungkapkan hal-hal yang tak nyaman mereka bagikan kepada dunia.

Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi mengatakan kondisi seseorang yang begitu fokus terhadap suatu aktivitas atau pekerjaan juga sangat baik. Kondisi tersebut membantu kamu lebih sadar, tapi tetap santai. Hal itu memungkinkan kamu untuk merasa lebih positif dan membawa rasa pencapaian.

Baca juga:

Terdaftar di UNESCO, Inilah 4 Kota kreatif di Dunia Salah Satunya Ada di Indonesia

Orang kreatif cenderung lebih bahagia. (Foto: Pexels/Julia Avamotive)

Ia menambahkan, orang yang berada dalam kondisi mengalir dan fokus dalam suatu aktivitas tersebut melaporkan tingkat kreativitas, produktivitas, dan kebahagiaan yang lebih tinggi. Csikszentmihalyi menambahkan berpikir kreatif bisa dialami siapa saja bukan hanya seniman atau inovator.

Psikolog berdarah Hungaria-Amerika tersebut percaya bahwa setiap orang dapat mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan diri dan menemukan cara alternatif dalam memandang sesuatu dan berpikir kreatif terhadap sesuatu.

Seperti dilansir Very Well Mind, Laurel Healy, LCSW, mengatakan terlibat dalam proses kreatif seperti menyanyi, menari, melukis, atau menggambar dapat memberi manfaat signifikan bagi seluruh tubuh.

Baca juga:

Cara Kreatif Memanfaatkan Kulit Jeruk

Kebiasaan berpikir kreatif tingkatkan kesehatan mental. (Foto: Pexels/Ron Lach)

"Ketika kita fokus pada sesuatu yang menantang dan/atau menyenangkan, kita membuat jalur saraf baru yang dapat meningkatkan seluruh konektivitas di dalam otak," kata Healy.

"Peningkatan konektivitas, terutama di korteks prefrontal kiri otak membuat kita lebih tangguh secara emosional dengan cara yang mirip dengan apa yang terjadi ketika kita bermeditasi. Pelepasan dopamin membawa peningkatan rasa sejahtera serta peningkatan motivasi," tambahnya.

Dengan manfaat baik berpikir kreatif, yuk perdalam lagi pemahaman dan kemampuan skill creative thinking kamu lewat acara webinar Creative Thinking: Let Your Idea Grow yang digelar Merahputih.com pada Sabtu 28 Mei mendatang. Kamu bisa mendaftar via tautan https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfvjrDidK-yR_aKCHiWtY9fhWta6bwXTTeM3X1wmbIEgjmsBg/viewform. Akan ada founder Creativenest Patrick Effendy dan content creator Pedro Setiabudi yang akan berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Jangan lewatkan, ya.(waf)

Baca juga:

Industri Kreatif Jadi Penyangga Ekonomi Indonesia

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan