Begini Cara Salman Nuryanto Tipu Nasabahnya


Salman Nuryanto (tengah), Bos KSP Pandawa Group. (Foto Polda Metro Jaya)
Ribuan orang menjadi korban penipuan berkedok investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group. Total kerugian nasabah Pandawa Group diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan pendiri KSP Pandawa Mandiri Group Salman Nuryanto menghimpun dana dari masyarakat untuk diputar. Skema yang digunakan adalah kredit mikro, yakni dana dari nasabah dipinjamkan ke pedagang. Salman menjanjikan keuntungan kepada nasabah sebesar 10 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga bank. Tentu saja, banyak orang yang tergiur hingga akhirnya menginvestasikan dananya.
"Modus operandinya sebagai berikut, dia (Salman) menggunakan semacam koperasi simpan pinjam di mana saudara SN (Salman Nuryanto) melalui leader-leader-nya menimbun uang dari investor," kata Iriawan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/2).
Awalnya, Salman menepati janjinya dengan memberikan 10 persen kepada investor. Tapi, sebenarnya itu adalah uang milik investor tersebut yang dipotong dari dana yang disetorkan kepada Salman dkk.
"Jadi misalkan, ada nasabah yang menginvestasikan dananya Rp100 juta maka dipotong 10 persen kemudian dikembalikan kepada investor tersebut seolah-olah itu adalah bunga dari dana investasi. Sisanya, Rp90 juta dibagi kepada leader sebesar 10 persen atau sekira Rp9 juta sementara sisa setelah dikurangi menjadi Rp81 juta disimpan oleh Salman. Ada sebagian yang dipinjamkan ke pedagang dan UKM dengan bunga 20 persen. Tapi, kemudian banyak pinjaman ke pedagang dan UKM yang macet sehingga Salman kesulitan memberikan bunga kepada nasabahnya," ungkap Iriawan.
Sementara itu, salah seorang nasabah KSP Pandawa Group Diana Ambarsari mengaku tertarik berinvestasi dengan bisnis yang ditawarkan Salman sejak Februari 2016 karena dijanjikan keuntungan 10 persen per bulan.
Menurut Diana awalnya keuntungan sebesar 10 persen berjalan normal, namun memasuki Desember 2016 keuntungan berkurang menjadi 5 persen hingga perusahaan itu vakum.
Mengutip dari Antara, Diana menyebutkan pihak manajemen Pandawa Group menjanjikan operasional bisnis akan berjalan normal pada Januari 2017 namun mundur hingga 2 Februari 2017.
Diana mengungkapkan keuntungan investasi Pandawa Group bermasalah usai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberitahukan perusahaan MLM itu ilegal.
Ia menjelaskan Pandawa Group menjalankan bisnis MLM menarik modal dari sejumlah investor untuk diputarkan kepada pedagang pasar dan makanan.
Baca ulasannya lainnya tentang penggelapan investasi oleh KSP Pandawa Mandiri Group di sini: Aset Bos Pandawa Group Salman Nuryanto Tersebar dari Batam Hingga Banyuwangi. (Abi)
Bagikan
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Orang Luar Jakarta Saat Kerusuhan Demo, Mayoritas Warga Jabar dan Banten

Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Kapolda Metro Jaya Pakai Mobil Berpelat Sipil

Habis Pemakaman Affan Kurniawan, Mobil Kapolda Metro Dilempari Massa Ojol Botol Air Mineral

Kapolda Metro Jaya Jadi 'Sasaran' Amarah Pengemudi Ojol, Diteriaki saat Keluar dari Pemakaman Affan Kurniawan

Lindungi Warga Agar Tidak Jadi Korban, OJK Solo Tindak 1.556 Pinjol dan 284 Investasi Ilegal

Sepak Terjang Irjen Asep Edi Suheri, Pernah Bongkar Kasus Ferdy Sambo hingga Bawa Doni Salmanan ke Penjara

Wakabareskrim Irjen Asep Jadi Kapolda Metro Jaya

Gelar Operasi Patuh 2 Pekan, Kapolda Metro Peringatkan Anak Buahnya Tak ‘Main Mata’ dengan Pelanggar

Ambil Alih dari Polsek, Kapolda Pasang Target Kasus Diplomat Tewas Selesai Seminggu

Azam Akhmad, Jaksa Penilap Barbuk Investasi Robot Fahrenheit Rp 11,7 M Divonis 7 Tahun Bui
