Begini Biar Kamu Enggak Jadi Orang Impulsif


Perilaku impulsif terkadang mengandalkan intuisi sementara. (Foto: Unsplash/Erick Mclean)
PERILAKU impulsif bisa kamu lihat di kehidupan sehari-hari atau bahkan kamu adalah salah satu orang yang memiliki perilaku impulsif. Bila jarang terjadi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Sebaliknya, jika semakin sulit dikendalikan, perilaku impulsif perlu segera ditangani.
Perilaku impulsif adalah sikap ketika seseorang melakukan suatu tindakan tanpa memikirkan akibat dari apa yang dilakukannya. Kondisi ini umumnya ditunjukkan oleh anak-anak, karena mereka belum mengerti cara menyampaikan emosi atau meredam dorongan yang dirasakannya.
Tidak hanya anak-anak, pada dasarnya, hampir setiap orang mungkin pernah melakukan perilaku impulsif sesekali. Misalnya, membeli sesuatu saat berada di mal, padahal sedang berhemat. Akan tetapi, perilaku yang terjadi sesekali ini hal yang patut diwaspadai.
Baca juga:

Perilaku impulsif baru dapat disebut sebagai gangguan psikologis jika semakin sering muncul atau terasa sulit untuk dikendalikan. Penyebab pasti seseorang melakukan perilkau impulsif belum diketahui secara pasti.
Ada beberapa kondisi psikologis yang cenderung membuat seseorang sering melakukan perilaku impulsif, seperti BPD (Borderline personality disorder), ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder), bipolar, kleptomania, dan penyakit Parkinson.
Mengutip laman Alodokter, seseorang yang bersikap impulsif sering kali bertindak sesukanya tanpa menyadari bahwa perilakunya dapat menimbulkan konsekuensi. Berikut adalah beberapa tanda seseorang memiliki perilaku impulsif.
1. Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa menunggu atau meminta terlebih dahulu.
2. Memanjakan diri dengan hal-hal, seperti berbelanja atau makan berlebih.
3. Merusak barang milik pribadi atau orang lain ketika marah.
Baca juga:
Pada anak-anak dan remaja, perilaku impulsif juga bisa terlihat dari kecenderungan untuk menganggu teman atau orang di sekitarnya, tidak bisa diam, atau sulit berkonsentrasi di kelas.
Lalu, bagaimana mendiagnosis dan mengatasi perilaku impulsif?
Perilaku impulsif yang menimbulkan masalah perlu dievaluasi oleh seorang psikolog atau psikiater. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah perilaku tersebut muncul akibat adanya gangguan psikologis tertentu.

Jika hasil pemeriksaan kejiwaan menunjukkan bahwa perilaku impulsif yang dialami seseorang sudah mengarah pada gangguan mental, psikiater atau psikolog akan melakukan beberapa langkah pengangan berupa pemberian obat-obatan.
Penanganan gangguan impulsif juga dapat dilakukan dengan psikoterapi beruupa dialectical behavior therapy (DBT) dan terapi perilaku kognitif. (and)
Baca juga:
Pro-Kontra Belanja Online, Diskon Besar dan Sumbangan Sampah
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini

Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi

Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya

Lebih Suka Menyendiri, Ini 5 Tanda Kalau Kamu Introvert

Kamu Social Butterfly? Kenali Dulu 5 Ciri-cirinya Berikut Ini

Sering Berbicara Sarkas Berarti Punya Kecerdasan Tinggi? Simak Penjelasannya

Waspada, Ini 5 Tanda Pasangan Kamu Punya Sifat Patriarki

5 Manfaat Mengapresiasi Anak, Bekal Mereka Hadapi Kerasnya Hidup

5 Ciri-ciri Kepribadian Ambivert, Kamu Salah Satunya?
