BATAN Temukan Penyebab Paparan Radioaktif di Perum Batan Tangsel

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 15 Februari 2020
BATAN Temukan Penyebab Paparan Radioaktif di Perum Batan Tangsel

Geladi lapang penanggulangan Kedaruratan Nuklir atau Radiologi di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (6/12/2018). ANTARA/Muhammad Iqbal/hp.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) membersihkan daerah yang terpapar radiasi nuklir di depan Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan yang dinyatakan di atas ambang batas oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

"Saat ini BATAN sedang melakukan clean up di sekitar area yang terpapar," ucap Kepala Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama BATAN Heru Umbara melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/2).

Baca Juga

Kronologi Penemuan Radioaktif di Perum Batan Indah

Heru mengatakan temuan BAPETEN tersebut langsung ditanggapi oleh BATAN. Dengan fasilitas laboratorium dan pengolahan limbah radioaktif, BAPETEN meminta BATAN untuk membantu proses pembersihan dan analisis material penyebab paparan radiasi tinggi.

Upaya pembersihan yang BATAN lakukan adalah dengan mengambil material sumber pemapar yang memancarkan radiasi di atas ambang batas dan mengambil seluruh vegetasi dan tanah untuk dilakukan pengujian.

"Dari hasil clean up, bahan penyebab paparan radiasi ditemukan telah bercampur dengan tanah. Temuan itu saat ini sedang dianalisis di laboratorium BATAN," tuturnya.

Seorang jurnalis foto memotret lokasi ditemukannya paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (14/2/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Seorang jurnalis foto memotret lokasi ditemukannya paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (14/2/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)

Menurut Heru, pembersihan merupakan upaya pertama yang dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dan lingkungan dari paparan radiasi. Sebanyak 52 drum berkapasitas 100 liter digunakan untuk membawa vegetasi dan tanah dari lokasi.

Setelah pembersihan paparan radiasi menurun 30 persen dari 149 mikrosivet per jam menjadi 98,9 mikrosivet per jam pada Sabtu dini hari.

"Proses clean up akan terus dilanjutkan sampai area tersebut benar-benar bersih dan tidak membahayakan warga dan lingkungan," katanya dilansir Antara

Pembersihan diperkirakan berlangsung selama 20 hari sejak 12 Februari 2020, tetapi diharapkan sudah dinyatakan bersih sebelum itu. BATAN juga sedang mempersiapkan pengecekan seluruh tubuh kepada warga untuk mengetahui dampak kontaminasi.

Baca Juga

Pernyataan Resmi BAPETEN soal Radioaktif di Perumahan Batan Tangsel

Heru mengimbau masyarakat tidak panik karena kejadian tersebut ditangani oleh pihak yang berkompeten.

"Warga diharapkan melakukan aktivitas seperti biasa asal tidak masuk ke dalam area yang sudah diberi tanda terkontaminasi. Paparan radiasi bila dikelola dengan baik tidak akan membahayakan keselamatan warga," pungkasnya. (*)

#Batan #Bahaya Nuklir
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
Sarang tersebut dikatakan memiliki tingkat radiasi 10 kali lebih tinggi daripada batas yang diizinkan peraturan federal.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
Indonesia
Indonesia Ambil Sikap Tegas! Larang Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran untuk Lindungi Warga dan Lingkungan
Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa serangan atau ancaman serangan terhadap instalasi nuklir akan membahayakan rezim pengaturan non-proliferasi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 Juni 2025
Indonesia Ambil Sikap Tegas! Larang Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran untuk Lindungi Warga dan Lingkungan
Indonesia
Indonesia Desak Percepatan Pembentukan Zona Bebas Senjata Nuklir Baru, Lanskap Keamanan Global Makin Rapuh
Runtuhnya kerangka utama pengendalian senjata, ditambah dengan dialog nuklir yang terhambat, menurut Menlu RI, hanya akan meningkatkan risiko konflik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 Februari 2025
Indonesia Desak Percepatan Pembentukan Zona Bebas Senjata Nuklir Baru, Lanskap Keamanan Global Makin Rapuh
Berita Foto
Menilik Reaktor Nuklir Serba Guna G.A Siwabessy di Tangerang Selatan
Staf Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pengecekan pada ruang reaktor di Gedung Reaktor GA Swabessy Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) di Kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/07/2024).
Didik Setiawan - Selasa, 16 Juli 2024
Menilik Reaktor Nuklir Serba Guna G.A Siwabessy di Tangerang Selatan
Dunia
Jepang Jelaskan Pembuangan Air Limbah PLTN di KTT ASEAN
Selain isu Fukushima, dalam KTT ASEAN-Jepang tersebut juga dibahas upaya menjaga situasi kondusif khususnya di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 07 September 2023
Jepang Jelaskan Pembuangan Air Limbah PLTN di KTT ASEAN
Indonesia
PKS Minta Jokowi Turun Tangan Bereskan BRIN
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menuntaskan masalah di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Mula Akmal - Kamis, 02 Februari 2023
PKS Minta Jokowi Turun Tangan Bereskan BRIN
Bagikan