Bapanas Yakin Indonesia Swasembada Pangan Melalui Penguatan Stok Beras
-Pekerja saat mengangkat beras dari gudang Bulog (HO/Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah mengklaim sampai Mei 2025, Indonesia surplus beras sebanyak 1,68 juta ton. Dan bisa mempertahankan luas tanam 6,61 juta hectare. Serta menjaga produksi rata-rata 2,5 sampai 2,6 juta ton per bulan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi optimistis Indonesia mampu mencapai swasembada pangan melalui penguatan stok beras nasional, inflasi terendah sepanjang sejarah, dan kebijakan strategis untuk meningkatkan produksi serta kesejahteraan petani.
"Inflasi rendah dan stok beras terjaga, kami optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan," kata dia dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (2/5).
Bapanas menyatakan inflasi Indonesia tahun 2024 sebesar 1,57 persen menjadi yang terendah dalam sejarah, mencerminkan pengendalian harga pangan nasional yang berhasil dan patut diapresiasi oleh semua pihak.
Baca juga:
Impor Dari Amerika Bakal Meningkat, Mendag Yakinkan Tidak Bakal Ganggu Swasembada Pangan
Ia mengatakan, inflasi rendah didukung cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,1 juta ton, tertinggi sejak Indonesia merdeka dan menjadi fondasi kuat menuju ketahanan pangan.
"Sejak tahun 1958, inflasi Indonesia berada pada titik terbaik, di 1,57 persen (di 2024). Ini ditopang oleh ketersediaan beras yang juga terbaik dalam sejarah. Hari ini mencapai 3,1 juta ton," ucap Arief.
Ia mengatakan, peningkatan produksi pangan nasional terus diupayakan selaras dengan peningkatan kesejahteraan petani yang menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak Prabowo sangat concern terhadap kesejahteraan petani. Kita ingin produksi naik, tapi juga petani sejahtera,” ujarnya.
Ketahanan pangan Indonesia harus bertumpu pada kemandirian dan kedaulatan pangan. Sebanyak tiga pilar utama yang menjadi perhatian adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability), dan kemudahan akses (accessibility). Namun, tujuan utama tetap pada pencapaian swasembada pangan.
Di tengah naiknya harga beras di sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, Indonesia tetap stabil dengan harga pembelian gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg) dan ketersediaan stok yang memadai.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ombudsman Ungkap Kerugian Tata Kelola Beras Rp 3 T, DPR Tuntut Reformasi Sistem Nasional
Stok Beras Pemerintah Bisa Rusak, Bulog Harus Percepat Penyaluran 1,5 Juta Ton Beras SPHP
Harga Beras Masih Dijual Melebihi HET di 51 Daerah
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Bapanas Kini Dipimpin Mentan Amran Sulaiman, Prabowo Ingin Satu Komando Urusan Pangan
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Presiden Prabowo Sebut Impor Beras Dihentikan, DPR Minta Pemerintah Pastikan Petani Tak Dirugikan