Kesehatan

Banyak Perempuan Belum Pahami Menopause

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 20 September 2024
Banyak Perempuan Belum Pahami Menopause

Masih banyak perempuan belum teredukasi tentang menopause. (Foto: Unsplash/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - KINSEY Institute bekerja sama dengan Lovehoney untuk melakukan dua survei terhadap 1.500 orang dewasa Amerika berusia 18 hingga 88 tahun. Survei itu guna mengevaluasi pemahaman mereka mengenai menopause.

Menurut survei pertama, 75 persen responden memahami bahwa menopause menandakan akhir permanen menstruasi, tetapi banyak yang kurang mengetahui gejala-gejala terkait.

Misal, hanya sedikit yang mengetahui bahwa menopause dapat menyebabkan masalah kandung kemih, gangguan konsentrasi, dan memori, serta kurang dari sepertiga menyadari dampaknya terhadap tidur.

Hot flashes, salah satu gejala paling terkenal, dikenali oleh kurang dari 60 persen peserta, demikian diwartakan ANTARA, Kamis (19/9).

Baca juga:

Studi: Perempuan Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause



Dalam survei kedua, yang melibatkan 1.500 perempuan usia 40 hingga 65 tahun, ditemukan bahwa hanya 44 persen telah mendiskusikan menopause dengan penyedia layanan kesehatan mereka.

Dr Lauren Streicher, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Feinberg, menyatakan, “Kebanyakan perempuan tidak menerima informasi yang akurat dari dokter mereka mengenai menopause.”

Pakar kesehatan perempuan yang berbasis di Texas, AS, Dr Jessica Shepherd menambahkan kurangnya pengetahuan dan transparansi tentang menopause di komunitas kesehatan menghambat banyak perempuan dalam mengakses informasi dan solusi yang efektif.

“Perempuan berhak mendapatkan semua opsi yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih baik,” katanya.

Menurutnya, sangat penting bagi perempuan untuk memahami dasar-dasar menopause agar siap menghadapi perubahan ini dan mendapatkan informasi tentang pilihan pengobatan yang mungkin membantu.(waf)



Baca juga:

Haid Dini Bisa jadi Pertanda Menopause Lebih Cepat

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan