Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang


Tim medis darurat (Emergency Medical Team/EMT) Indonesia menerima kunjungan pejabat Pemerintah Myanmar, saat sedang menangani keluhan kesehatan pasien di pos kesehatan lapangan, di halaman 50 Bed Ottarathiri Hospital, Distrik Ottara, Naypyitaw. ANTARA/HO-EMT Indonesia/BNPB
MerahPutih.com - Koordinator Tim Kemanusiaan Indonesia membuka peluang perpanjangan masa bantuan tugas tim medis darurat (Emergency Medical Team/EMT) untuk menangani warga di Naypyitaw, Myanmar, yang dilanda bencana gempa bumi 7,7 magnitudo.
Masa tugas perbantuan EMT Indonesia, yang terdiri atas sejumlah tenaga ahli kesehatan ini dijadwalkan berakhir pada Senin (21/4), setelah mereka 14 hari memberikan pelayanan medis di wilayah Distrik Ottara, Naypyitaw yang terdampak gempa pada Jumat (28/3) lalu.
Menteri Kesehatan Myanmar Dr. Thet Khaing Win dan Gubernur Naypyitaw Than Tun Oo mengapresiasi pelayanan yang diberikan tim medis Indonesia bagi warga di wilayah terdampak.
Selama masa tugasnya, pos kesehatan EMT Indonesia beroperasi setiap hari pukul 08.30 hingga 16.30 waktu setempat di halaman 50 Bed Ottarathiri Hospital, Distrik Ottara, Naypyitaw.
Baca juga:
Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa
Rata-rata jumlah pasien yang dilayani mencapai 315 orang per hari. Hingga Minggu (20/4), total pasien yang telah ditangani mencapai 660 orang. Pelayanan kesehatan dari EMT Indonesia diterima dengan baik oleh pemerintah dan warga setempat.
Beberapa kasus yang ditangani oleh tim dokter spesialis dan umum meliputi nyeri otot, radang sendi, luka ringan, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), nyeri punggung, vertigo, gastritis, dan sakit kepala.
Tim juga menangani kasus darurat seperti luka robek, luka tusuk, patah tulang (fraktur), dan stroke.
Apabila tidak diperpanjang, seluruh sarana dan prasarana rumah sakit lapangan milik EMT Indonesia akan diserahkan kepada pihak 50 Bed Ottarathiri Hospital. Penyerahan simbolis akan dilakukan dengan disaksikan oleh pejabat Kementerian Kesehatan Myanmar. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6

Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada

Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina

Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka

Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali
