Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing
Banjir bandang menyapu India.(foto: Instagram)
MERAHPUTIH.COM — SEBUAH dramatis memperlihatkan gelombang air besar menerjang wilayah Negara Bagian Uttarakhand, India bagian utara, Selasa (5/8). Aliran air nan dahsyat merobohkan bangunan di jalurnya. Dharali, daerah yang disapu banjir bandang, merupakan lokasi wisata nan dipenuhi hotel, resor, dan restoran. Empat orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya masih terjebak dalam puing-puing.
Kini tim penyelamat mencari puluhan orang yang diduga terjebak setelah hujan deras akibat awan pecah (cloudburst) memicu banjir bandang tersebut. Cloudburst adalah hujan deras ekstrem yang terjadi tiba-tiba di wilayah kecil dalam waktu singkat. Kondisi ini sering kali menyebabkan banjir bandang.
?Seperti dilansir BBC, tim penyelamat, termasuk tentara dan pasukan paramiliter, telah mencapai Desa Dharali di Distrik Uttarkashi, yang diyakini menjadi wilayah paling parah terdampak banjir.
Banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 13.30 waktu India, saat sejumlah besar air turun dan menyebabkan Sungai Kheerganga meluap serta membawa aliran lumpur besar yang menyapu daerah perbukitan, menutupi jalan, bangunan, dan toko-toko di Dharali. Para saksi mata dari desa terdekat yang merekam video dramatis tersebut berteriak panik, meniup peluit, dan berteriak ‘lari, lari’, tapi mereka mengatakan gelombang air datang terlalu tiba-tiba sehingga orang-orang tidak sempat menyelamatkan diri.
Baca juga:
?Mereka meyakini banyak orang terperangkap di bawah puing-puing. Mereka menduga kuil kuno Kalpkedar juga tertimbun lumpur dan mengalami kerusakan. Lumpur dari Sungai Kheerganga telah menyumbat sebagian Sungai Bhagirathi, sungai utama di wilayah tersebut yang nantinya menjadi Sungai Gangga, sungai tersuci di India. Sumbatan itu menciptakan danau buatan yang menenggelamkan wilayah luas, termasuk helipad milik pemerintah.
Kekhawatiran meningkat karena, jika air ini tidak segera dialirkan, itu dapat menimbulkan ancaman serius bagi kota-kota dan desa-desa di wilayah hilir.
Personel militer yang telah tiba di lokasi kini mengimbau masyarakat untuk menjauh dari air. Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada masyarakat yang terdampak tragedi ini melalui unggahan di media sosial X.?
“Saya berdoa untuk keselamatan semua korban. Tim bantuan dan penyelamatan melakukan segala upaya yang mungkin. Semua langkah sedang diambil untuk memberikan bantuan kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, pejabat tertinggi di Uttarkashi, Prashant Arya, mengatakan komunikasi terganggu karena buruknya konektivitas di wilayah tersebut. “Karena ini merupakan daerah padat penduduk dengan banyak restoran dan hotel, kami telah mengirimkan tim penyelamat ke lokasi,” tambahnya.
Dharali terletak sekitar 2 km dari Harsil, yang merupakan destinasi wisata populer dan juga lokasi pangkalan besar militer India.?Sebuah kamp milik paramiliter Indo-Tibetan Border Police (ITBP) juga berada di dekat area tersebut.
?Personel dari kedua pasukan telah mencapai lokasi bencana dan pejabat mengatakan mereka tengah menilai situasi. Meski begitu, proses penyelamatan diperkirakan akan berjalan lambat karena hujan deras masih terus mengguyur wilayah tersebut. Beberapa korban luka saat ini dirawat di kamp militer di Harsil.(dwi)
Baca juga:
Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India
Bagikan
Berita Terkait
Jakarta Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD Siap Laksanakan OMC
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
2,4 Ton Garam Dapur Disemai di Langit, Biar Hujan Tidak Terkonsentrasi di Daratan Jakarta
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pemprov DKI bakal Lakukan Modifikasi Cuaca 25 Hari Mendatang, Tegaskan Dananya masih Ada
Rekor Tercepat 6 Jam, Target Pramono Semua Banjir di Jakarta Harus Surut Kurang dari Sehari
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta