Bangkok Bank dan PermataBank Berbagi Wawasan Hadapi Badai Ekonomi

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 13 Desember 2022
Bangkok Bank dan PermataBank Berbagi Wawasan Hadapi Badai Ekonomi

Webinar bersama PermataBank dan Bangkok Bank. (Foto: Tangkapan layar)

Ukuran:
14
Audio:

TAHUN 2023 diprediksi bakal penuh tantangan, terutama dalam aspek ekonomi dan bisnis. Maka, para pemimpin bisnis dan investor mengatakan, masyarakat perlu mengadopsi pola pikir yang 'tidak akan pernah normal kembali' untuk memperkuat ketahanan ekonomi.

Dalam webinar bersama Bangkok Bank dan PermataBank, Selasa (13/12), CEO Capita A Tony Fernandes, CEO Banpu Somruedee Chaimongkol, dan Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir, berdiskusi tentang bagaimana ekonomi ASEAN nan beragam dan tangguh dapat menjadi tempat aman dari badai ekonomi global.

Suku bunga tinggi, lonjakan inflasi, gangguan energi, dan kritisnya rantai pasokan global, diprediksi bakal menghantui masyarakat global pada 2023 mendatang. Maka, para panelis tersebut menyarankan agar pelaku bisnis fokus dan berhati-hati soal keuangan, terutama meningkatkan tata kelola usaha.

Baca juga:

Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023

Pemimpin bisnis ASEAN minta pengusaha tingkatkan tata kelola keuangan. (Foto: Tangkapan layar)

"Kita berada pada era yang tidak pernah normal. Guna bertahan dalam jangka panjang, para pelaku bisnis wajib menanamkan paragidma 'never normal again', agar dapat memetik manfaat dari disrupsi situasi ini," kata CEO Banpu Somruedee Chaimongkol.

Somruedee menambahkan, bahwa ASEAN kini telah menjadi hub internasional bagi sektor manufaktur, yang didorong oleh peningkatan investasi dan pertumbuhan PDB nan stabil. Hal itu membawa ASEAN lebih dekat dan cepat ke perkembangan teknologi industri 4.0, seperti robotika, 3D, dan digitalisasi industri.

"Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, mendiversifikasi rantai pasokannya, dan membangun jaringan di pasar Asia Tenggara. Diversifikasi sangat penting bagi ketahanan perusahaan dan strategi mitigasi risiko," tambahnya.

Sementara CEO Capital A Tony Fernandes menuturkan, bahwa pihaknya mengatasi tantangan yang ada dengan mengelola biaya secara dewasa. Secara teknis, Capital A memaksimalkan garis atas dan meminimalkan garis bawah. Seperti di AirAsia, dilakukan penyesuaian tarif dan pendapatan tambahan, untuk memastikan arus kas tetap positif.

Baca juga:

Jokowi Janjikan Pusat Ekonomi Baru IKN Terbangun di Juni 2023

Lebih berhati-hati soal keuangan pada 2023. (Foto: Unsplash/Marga Santoso)

"Saya melihat dua area peluang utama untuk Capital A. Pertama, terdapat logistik karena e-commerce merupakan peluang bagus untuk bisnis transportasi kami. Kedua, gelembung perusahaan teknologi telah meledak dan berarti biaya turun. Yang terpenting, bisnis harus berjalan optimal, dengan valuasi yang masuk akal," kata Tony.

Adapun Pendiri AC Ventures sekaligus Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir mengakui tantangan di depan menuntut perusahaan teknologi untuk meningkatkan tata kelola yang baik.

"Ekonomi digital merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perekonomian Indonesia. Meskipun tahun 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan teknologi, masih ada peluang dengan membangun tim, fokus pada bisnis inti, dan menumbuhkan budaya tata kelola yang baik," tandas Pandu. (waf)

Baca juga:

Paparan Lengkap Jokowi Terkait APBN 2023

#Ekonomi #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Omzet mal anjlok akibat demo yang terjadi di Jakarta. KADIN dan APPBI pun mendorong pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Indonesia
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Bhima menilai pemerintah juga perlu membentuk tim independen untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Indonesia
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Ekonomi Indonesia diklaim berada di jalur yang benar. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia meminta pengusaha dan investor tidak panik.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Pada triwulan II 2025, perekonomian tercatat tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari rekor triwulan I sebesar 4,87 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Indonesia
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Presiden RI, Prabowo Subianto, berencana menarik utang Rp 781,87 triliun pada 2026. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi setelah pandemi COVID-19.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Indonesia
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Hasil riset Prasasti mencatat, bahwa ICOR ekonomi digital lebih efisien dibanding 17 sektor lainnya. Ekonomi digital berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Soffi Amira - Rabu, 13 Agustus 2025
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Indonesia
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
BI memproyeksikan inflasi Jakarta akan berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
Indonesia
Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
Ratna Juwita Sari menilai pernyataan Presiden menjadi peringatan serius bagi semua pihak agar konsisten menegakkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
Bagikan