Bandung Raya Mulai Dilayani Bus Trans Metro Pasundan
wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum didampingi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi, meresmikan beroperasinya Bus Trans Metro Pasundan. (Foto: Pemprov Jabar)
MerahPutih.com - Pemerintah Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan mulai melakukan pengembangan angkutan massal dengan skema layanan Buy the Service (BTS). Angkutan massal ini, memudahkan mobilititas warga dari dan ke daerah penyangga Kota Bandung.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan beroperasinya Bus Trans Metro Pasundan tersebut yang dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Dipati Ukur Kota Bandung.
Baca Juga:
Eliminasi AIDS di 2030, Pemkot Bandung Fokus Pada Ketersediaan Obat ARV
Layanan yang dinamai, Trans Metro Pasundan akan melayani lima koridor atau rute yang melintasi wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang).
Untuk tahap ini baru melayani satu koridor yakni Dipati Ukur Kota Bandung-Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Adapun tarif Bus Trans Metro Pasundan ialah Rp 2.500 untuk pelajar dan Rp 5.000 untuk umum.
Adapun lima koridor Bus Trans Metro Pasundan adalah Koridor I yakni Leuwipanjang Kota Bandung-Soreang Kabupaten Bandung, Koridor II yakni Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat-Alun-Alun Bandung, Koridor III yakni Baleendah, Kabupaten Bandung-Bandung Electronic Center (BEC), Koridor IV yakni Leuwipanjang-Dago dan Koridor V yakni Dipati Ukur-Jatinangor.
"Permasalahan di Kawasan Bandung Raya saat ini ialah tentang kemacetan dan hadirnya Trans Metro Pasundan bisa menjadi solusi untuk permasalahan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, program ini adalah program dari pusat yang dikhususkan bagi warga Jawa Barat. Dengan harapan mengurangi kemacetan, polusi udara dan mengurangi beban hidup masyarakat karena biaya murah dan mudah," kata Wagub Uu.
Wagub berharap, masyarakat bisa memanfaatkan bus tersebut untuk mengurangi permasalahan polusi udara yang disebabkan oleh pemakaian kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.
"Jangan mentang-mentang punya motor, punya mobil, bensin ada, sedikit-sedikit naik mobil pribadi. Mohon ada kesadaran, perubahan paradigma. Mari kita gunakan transportasi massal, untuk kemaslahatan bersama," kata dia.
Wagub Uu berharap daerah lainnya di wilayah Jawa Barat bisa tersentuh program bus ini seperti Cirebon, Karawang, Bogor, Depok.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan alasan Kemenhub menghidupkan kembali angkutan massal di perkotaan besar karena daya beli kendaraan bermotor oleh masyarakat saat ini sangat tinggi.
"Ini berdampak pada tingginya mobilitas warga di kota besar seperti di Kawasan Bandung Raya yang kemudian menimbulkan masalah kemacetan di mana-mana dan polusi," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Kota Bandung Tetap Berlakukan Ganjil Genap pada Malam Pergantian Tahun
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kereta Api Jadi Primadona Wisatawan Asing, ini 10 Stasiun Paling Favorit
Di Jawa Barat, Terpidana di Bawah 5 Tahun Akan Dihukum Kerja Sosial Agar Produktif
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Bandung Ingin Dicitrakan Sebagai Kota Pendidikan
Ada Demo Buruh di Sekitar MPR/DPR, ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan
Masih Dikaji, Pramono Tegaskan Tarif Transjakarta Belum Tentu Naik
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial