Bandara Internasional Tripoli Diserang Pria Bersenjata, Tiga Orang Tewas


Bandara Internasional Tripoli, Libya (ANTARA FOTO via Reuters)
MerahPutih.Com - Keamanan Bandara Internasional Tripoli bobol mana kala terjadi serangan bersenjata yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang. Bandara terbesar di Libya itu, Senin (15/1) diserang sekelompok pria bersenjata yang diduga berasal dari milisi.
"Milisi bersenjata yang dikenal dengan nama Bashir Al-Baqarah dan semua penjahat yang dicari oleh Pasukan Penangkal setelah mereka melarikan diri (dari penjara) dan bergabung dengan milisi," kata Pasukan Penangkal Khusus yang bertugas mengamankan bandar udara tersebut di dalam satu pernyataan di akun resmi Facebooknya.
Pasukan antiteror Libya menyatakan para penyerang ditangani "sampai mereka dikalahkan dan diusir dari Bandar Udara Mitiga Tripoli dan penjara, tempat lebih dari 2.500 narapidana ditahan dengan berbagai dakwaan".
Pasukan tersebut menyiarkan gambar tank yang dikerahkan di sekitar bandar udara.
Kepala rumah sakit lapangan di Tripoli mengkonfirmasi tiga orang tewas dan beberapa orang lagi cedera akibat bentrokan itu.
Kepala Dinas Penerbangan Sipil Nasr-Addin Shayeb Al-Ain mengatakan bandar udara tersebut untuk sementara telah ditutup karena alasan keamanan.
"Penutupan bandar udara dilakukan akibat bentrokan yang terjadi. Kami menunggu bentrokan berhenti dan agar bandar udara aman kembali untuk melanjutkan lalu-lintas udara," kata Al-Ain kepada Xinhua seperti dikutip Antara dari Jakarta, Senin malam.
Ia menyatakan penerbangan untuk sementara telah dialihkan ke bandar udara di Kota Misurata, sekitar 250 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Libya, Tripoli.
Bandar Udara Internasional Mitiga di Tripoli sering menyaksikan bentrokan dan serangan bersenjata, yang paling akhir terjadi pada Oktober 2017. Namun, serangan pada Senin adalah yang paling keras yang sejauh ini telah disaksikan bandar udara itu; beberapa pria bersenjata menyerang pusat bandar udara dan penjara di dalamnya, tempat ratusan pelaku teror telah ditahan selama beberapa tahun belakangan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan

Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak

Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
