Bahaya Pneumonia Yang Masuk 10 Besar Penyebab Kematian Akibat Penyakit Infeksius di Indonesia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Bahaya Pneumonia Yang Masuk 10 Besar Penyebab Kematian Akibat Penyakit Infeksius di Indonesia

Ilustrasi paru-paru.(Foto: Kemenkes)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit infeksius di dunia, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan orang dewasa lanjut usia.

Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa pneumonia, terutama yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, menjadi penyebab signifikan rawat inap dan kematian pada lansia serta individu dengan kondisi medis tertentu.

Di Indonesia, pneumonia masih termasuk dalam 10 besar penyebab kematian berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2022, dengan angka kematian berkisar antara 5–7 persen, dan bahkan lebih tinggi pada populasi lansia.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengingatkan bahwa pneumonia mampu mengganggu fungsi kerja paru-paru termasuk pernapasan dan menyebabkan meninggal bila pasien tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca juga:

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

"Simbolnya ada kemasukan bakteri virus, kemasukan sehingga infeksi, bisa seperti tertimbun air di paru-paru. Fungsi paru-paru apa? (mendukung) bernapas. Bagaimana kalau organ yang bertanggung jawab bernapas dan itu kalau tidak dengan daya tubuh hebat dan dengan obat yang adekuat, maka paru-paru makin susah, nggak bisa bernapas akhirnya bisa meninggal,” kata Ketua umum PAPDI Dr.dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Pneumonia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.

"Kondisi itu menyebabkan (pneumonia) mudah menjadi berat, mudah terinfeksi," ujarnya.

Kondisi itu lantas menyebabkan terjadinya bakteremia, yakni kondisi bakteri penyebab pneumonia menyebar ke berbagai organ tubuh lain sehingga terjadi komplikasi dan bisa menyebabkan pasien meninggal dunia.

Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan dan menular melalui udara. Jika seseorang yang sehat bertukar udara dengan pasien, maka dia bisa tertular, terutama jika dia berada pada kelompok rentan. Eka menyarankan agar masyarakat bisa melakukan pencegahan melalui vaksinasi pneumonia sebelum terjangkit penyakit.

“Vaksin itu merupakan langkah yang dianjurkan untuk memproteksi diri dari penyakit serius. Vaksin dinyatakan aman, dan menjadi persyaratan untuk kegiatan-kegiatan atau komunitas atau orang tertentu yang mempunyai risiko berkumpul misalnya sekolah, bepergia dan lain-lain,” katanya.

#Pneumonia #Pneumonia Ganda #Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan