Bagaimana Kedai Kopi Bertahan di Masa Pandemi?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 01 Oktober 2021
Bagaimana Kedai Kopi Bertahan di Masa Pandemi?

Mencari strategi baru untuk bisa bertahan. (Foto: Unsplash/Nafinia Putra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TREN bisnis kopi berubah akibat pandemi COVID-19, terlebih kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat para pelaku di industri kopi harus menyesuaikan pola bisnis untuk tetap bertahan. Lalu, strategi apa yang dilakukan pengusaha kedai kopi?

Mengutip ANTARA, Ego Prayogo selaku Coffee Cart Strategy dari Kedai Kopi Guyon mengatakan bahwa pembatasan jam malam saat PPKM memaksanya untuk berinovasi dengan menghadirkan terobosan produk minuman ready to drink berkemasan kaleng yang dinamai Pura-Pura.

“Efek pandemi membuat konsumen ingin mengonsumsi produk yang higienis, bisa dibawa pergi dan dinikmati di rumah karena kebijakan pembatasan dine in oleh pemerintah,” ujar Ego.

Baca juga:

Di Yogyakarta, Jokowi Semangati Seniman Terus Bertahan di Masa Pandemi

Bagaimana Kedai Kopi Bertahan di Masa Pandemi?
Efek pandemi membuat konsumen ingin mengonsumsi produk yang higienis. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Di sisi lain, bagi Gemawan Wahyadhiatmika selaku founder Gerilya Coffee and Roastery, mengakui awalnya sulit baginya untuk beradaptasi dengan pandemi COVID-19, terlebih pangsa pasar dari usahanya adalah para pekerja kantoran yang datang untuk menikmati makan siang.

Penerapan kebijakan work from home (WFH) akhirnya mendorong Gerilya Coffee untuk lebih serius menggarap kanal penjualan daring seperti lewat marketplace dan banyak beriklan di Instagram maupun Facebook untuk dapat mengarhkan pemesanan secara take away.

“Karena semua orang berusaha mengikuti kebijakan physical distancing, interaksi konsumen untuk datang tentu berkurang, konsumen ingin kemudahan memesan melalui gawainya,” kata Gemawan.

Andi Fachri selaku Direktur Eksekutif Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) memaparkan data survei yang dilakukan oleh SCAI dengan melibatkan 100 anggota kedai kopi. Hasilnya, pandemi berpengaruh terhadap penurunan penjualan hingga 70 persen saat periode PPKM 3 Juli 2021 lalu.

Baca juga:

Beralih ke Digital, Kunci UMKM Bertahan di Masa Pandemi

Bagaimana Kedai Kopi Bertahan di Masa Pandemi?
Andi Fachri. (Foto: Instagram/andifa__)


“Industri kopi terpukul sangat berat, SCAI mencoba melakukan negoisasi dengan PLN untuk meringankan beban pebisnis coffee shop di Indonesia,” kata Andi.

Andi menambahkan bahwa berdasarkan data yang dirilis SCA secara global, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat sebesar 5.380 persen kenaikan penjualan yang bersumber dari take away dan online platform.

Selain itu, sebanyak 30 persen kenaikan perubahan pola pembayaran menjadi non-tunai di seluruh dunia untuk pembelian kopi, hal ini berpengaruh signifikan terhadap peningkatan opsi delivery sebesar 300 persen. (and)

Baca juga:

Digitalisasi, Cara UMKM Bertahan di Masa Pandemi

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan