Ayah, Rokok Dapat Hambat Tumbuh Kembang Balita Nih

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Juni 2024
Ayah, Rokok Dapat Hambat Tumbuh Kembang Balita Nih

Rokok sangat berbahaya. (Foto: Unsplash/Julia Engel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para ayah tolong berhenti merokok ya. Anak kamu yang masih berusia balita dapat terkena dampaknya. Meski jadi perokok pasif, balita yang menghirup asap rokok rentan mengalami gangguan tumbuh kembang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila dalam pemaparannya di "Asap Rokok Ganggu Tumbuh Kembang Anak" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (21/6), seperti dikutip dari Antara.

Ngabila menjelaskan ada 10 aspek perkembangan neurologis balita yang akan terganggu apabila terpapar asap rokok.

"Yang pertama adalah motorik kasar, yang kedua adalah motorik halus, yang ketiga adalah kemampuan kognitif atau berpikir, IQ. Yang keempat adalah bahasa, ya. Lalu kelima konsentrasi, keenam ADHD atau autis, attention deficit hyperactivity disorder," ujarnya.

Baca juga:

3 Cara Menghindari Asap Rokok bagi Perokok Pasif

Selain itu, asap atau residu rokok juga dapat memengaruhi kualitas pendengaran, gangguan pemusatan konsentrasi, dan gangguan beradaptasi terhadap lingkungan. Bahkan, balita nan terpapar asap rokok dapat memiliki perawakan yang lebih pendek dan badannya lebih kurus.

Lebih parahnya, asap rokok dapat berefek langsung terhadap anak dengan bakat asma. Reaksi paparan asap rokok akan langsung terasa dalam hitungan hari, bahkan jam.

"Ada anak kita jadi langsung gampang batuk pilek, ISPA, padahal udah divaksin influenza, misalnya udah divaksin macem-macem. PCV, pneumonia, tapi tetap kena batuk pileknya sering, imunitasnya yang lebih rendah juga, nah itu efek daripada radikal bebas," katanya.

Adapun secara makro, yaitu pada perkembangan kognitif atau otak, efeknya akan langsung terlihat dalam periode waktu enam bulan.

Baca juga:

Prevalensi Merokok Usia 10-18 Tahun Diklaim Menurun

Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Maka dari itu, perlu ada tindakan pencegahan stunting yang dapat dilakukan sejak sebelum anak lahir. Pencegahan tersebut dapat dilakukan sejak 1000 hari awal kehidupan mulai dari kandungan.

Efek buruk rokok pada balita tersebut juga bisa berasal dari rokok herbal dan elektrik. Maka dari itu, Ngabila menegaskan agar para orang tua jangan sampai 'membawa' paparan asap rokok ke dalam rumah. Kalau perlu, hilangkan asbak yang ada di rumah agar anak tidak meniru kebiasaan tersebut.

"Kalau nyampe rumah, langsung mandi bersih, sabunan, keramasan, karena sisa di baju kita itu juga terhirup, dan itu anak-anak jadi third-hand smoker," tutupnya. (ikh)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan