Parenting

Ayah pun Andil dalam Menyusui

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 02 Agustus 2022
Ayah pun Andil dalam Menyusui

Ayah juga bisa berperan dalam proses menyusui. (foto: pexels-josh-willink)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PEMBERIAN air susu ibu (ASI) secara langsung memang hanya bisa dilakukan seorang ibu. Meski begitu, para ayag juga punya andil besar dalam proses 'mengASIhi' sang buah hati dengan menjadi Ayah ASI. Subkoordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Dr Dewi Primasari menjelaskan, meski tak bisa memberikan ASI, bukan berarti ayah tak bisa membangun bonding (ikatan emosional) dengan anak. "Kami sedang mendorong figur ayah ASI ini muncul karena faktor kestabilan emosi ibu didukung suami," ujar Dewi, Selasa (1/8).

Ia menyampaikan suami harus terus mendukung dan memastikan kenyamanan sehingga ibu senang. Dengam demikian, kebutuhan ibu terpenuhi. Kebutuhan ibu, baik itu nutrisi maupun emosi harus terpenuhi, sehingga ibu tetap bahagia dan bisa memproduksi ASI. "Untuk merangsang produksi ASI, bisa dilakukan pijat oksitosin. Nah, peran ayah sangat dibutuhkan di sini karena bagian yang dipijit itu area punggung ibu. Ada titik-titik tertentu yang harus dibantu ayah untuk memijit," ungkapnya.

Selain itu, tugas-tugas kecil dalam rumah tangga juga bisa ayah ambil alih sebagian. Dengan begitu, para ibu bisa fokus menyusui bayinya. "Hal sepele seperti habis makan cuci piring atau bantu bersih-bersih sedikit. Hal kecil seperti itu akan sangat mendukung ibu supaya tetap nyaman dan bisa memberikan ASI sampai selesai," ujarnya.

BACA JUGA:

Baiknya Menyusui bagi Kesehatan Ibu

Mencegah Post-partum Depression

Proses mengASIhi ini memang bukan hanya penting dalam tumbuh kembang anak, tapi juga berpengaruh terhadap kesembuhan dan kesehatan ibu pascamelahirkan. Apalagi beberapa tempo lalu, muncul berita ibu yang tega membunuh anaknya sendiri karena post-partum depression.

Untuk mencegah terjadinya post-partum depression, Dewi mengatakan, menyusui anak bisa menjadi salah satu solusinya. Sebab, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh ibu saat menyusui sang anak secara ekslusif. "Pertama, menyusui saat di awal ibu melahirkan itu bisa merangsang terjadinya kontraksi rahim, sehingga rahim ibu itu lebih cepat mengecil. Jika rahimnya mengecil, maka risiko terjadinya perdarahan yang bisa menyebabkan kesakitan bahkan kematian jadi berkurang. Ibu juga jadi lebih cepat pulih," paparnya.

Kemudian, proses menyusui juga membantu ibu menjaga kestabilan berat badan. Ibu yang menyusui memang harus makan lebih banyak, tapi kebutuhan kalori ibu menyusui juga akan dialihkan dalam bentuk produksi ASI. Sehingga berat badannya lebih cepat terjaga dengan catatan pola makannya harus benar.

"Perhatikan prinsip 'isi piringku' yakni berapa persen karbohidrat, protein, dan sayur. ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang ibu makan. Untuk ibu menyusui, kami sarankan untuk perbanyak makan protein baik hewani maupun nabati," imbaunya. Prinsip 'isi piringku' yang perlu diperhatikan para ibu menyusui berupa 1/3 pertama diisi oleh unsur karbohidrat. Lalu, 1/3 kedua diisi sayur mayur, dan 1/3 ketiga dibagi dua dengan berisi protein dan buah.

Porsinya pun perlu disesuaikan. Untuk ibu hamil, biasanya dalam sehari membutuhkan 3 porsi makanan besar dan 2 porsi selingan dengan kebutuhan kalori yang lebih banyak, sekitar 500 kalori dibandingkan ibu yang tidak menyusui.

"Selingannya nanti upayakan snack yang bergizi dan bisa memproduksi ASI, seperti kacang-kacangan, sayur, dan buah," katanya.

Manfaat Menyusui bagi Kesehatan Mental Ibu

Selain membantu ibu menjaga kestabilan berat badan, manfaat dari menyusui juga berpengaruh terhadap psikis ibu. Dengan menyusui bisa mengeluarkan hormon endorfin (hormon kebahagiaan), sehingga emosi ibu jadi lebih stabil. "Secara emosional juga bisa meningkatkan bonding dengan anak. Bonding ini diperlukan di masa yang akan datang untuk membangun hubungan dengan anak agar ibu bisa mendampingi anak seterusnya," tutur Dewi.

Ia juga menyampaikan agar para ibu tak perlu risau jika saat baru melahirkan, jumlah ASI yang keluar masih sedikit. Sebab, banyak ibu yang merasa khawatir karena ASInya belum juga keluar pascamelahirkan.

Padahal, ternyata bayi yang baru lahir memang belum membutuhkan banyak ASI. Bahkan, sekitar 10-20 ml di awal-awal kelahiran juga sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan bayi. Nantinya, ketika bayi sudah rutin menyusu, produksi ASI ibu akan semakin bertambah pula.

"Jadi memang luar biasa Allah menciptakan sedemikian rupa produksi ASI itu selalu disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Semakin banyak bayi mengonsumsi ASI, maka produksinya pun akan semakin meningkat. Yakinlah jika kebutuhan ASI dari ibu itu cukup untuk bayi," imbuhnya.

ASI ekslusif sebaiknya diberikan kepada bayi sampai berusia 6 bulan. Pada masa-masa awal ASI ekslusif, biasanya diberikan 2-3 jam sekali atau setiap anak haus atau lapar. Setelah masa 6-24 bulan, ASI tetap diberikan, tapi juga disertai makanan pendamping asi (MPASI) yang disesuaikan dengan kebutuhan di setiap usianya. "Setelah 2 tahun, mulai disapih pelan-pelan dan anak dikenalkan dengan makanan yang sesuai dengan makanan keluarga untuk memenuhi gizi anak," ujarnya.(*)

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan