AWS Generative AI Accelerator Diklaim Bisa Atasi Masalah Keuangan hingga Perubahan Iklim

Ilustrasi (Foto: Unsplash/Marvin Meyer)
Merahputih.com - Amazon Web Services (AWS) mengumumkan alokasi dana investasi USD 230 juta atau sekitar Rp 3,7 Triliun untuk mendukung startup global dalam mengembangkan aplikasi AI generatif. Dana ini akan menyediakan kredit AWS, pendampingan, dan pelatihan bagi startup tahap awal.
Sebagian dana tersebut digunakan untuk program AWS Generative AI Accelerator gelombang kedua, yang memberikan bimbingan langsung dan kredit hingga 1 juta USD atau Rp 16 miliar kepada 80 startup terbaik yang menggunakan AI generatif.
Matt Wood, Vice President of Artificial Intelligence Products di AWS, menyatakan AWS telah membantu banyak startup membangun dan mengembangkan bisnis, dengan 96% startup AI/ML unicorn menggunakan AWS.
Baca juga:
Inisiatif ini akan mendukung startup dalam menciptakan aplikasi AI yang mengubah cara belajar, berhubungan, dan berbisnis.
Startup yang tertarik bisa mempelajari cara mendapatkan pendanaan ini di situs AWS. AWS menyediakan kredit untuk layanan komputasi, penyimpanan, dan database, termasuk AWS Trainium dan AWS Inferentia2, chip AI berperforma tinggi dan efisien energi.
Kredit ini juga dapat digunakan untuk Amazon SageMaker, layanan yang membantu perusahaan membangun dan melatih foundational model (FM) mereka sendiri, serta Amazon Bedrock untuk membuat aplikasi AI generatif dengan mudah dan aman.
Baca juga:
Serial 'Mr. and Mrs. Smith' Musim Kedua akan Hadir di Amazon Prime Video
Program AWS Generative AI Accelerator mencari startup yang menggunakan AI generatif untuk mengatasi masalah di berbagai bidang seperti layanan keuangan, kesehatan, media, bisnis, dan perubahan iklim.
Selama 10 minggu, peserta akan mendapatkan mentor bisnis dan teknikal sesuai bidang industri mereka, kredit AWS hingga 1 juta USD, akses ke pakar industri, teknologi, serta sesi dari NVIDIA.
Startup terpilih akan diumumkan pada 10 September, dan program dimulai pada 1 Oktober di kampus Amazon di Seattle, berakhir dengan presentasi di re:Invent 2024 di Las Vegas. (waf)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DeepSeek-R2 Segera Meluncur, Tiongkok Mulai Kembangkan AI Domestik

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Mau Saingi ChatGPT-5, DeepSeek-R2 Segera Diluncurkan Akhir Agustus 2025

Apple Diam-diam Kembangkan Mesin Pencari AI, Siap Jadi Pesaing Berat ChatGPT dan Gemini

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Ini Dia 3 Teknologi Rahasia Transjakarta yang Bakal Bikin Penumpangnya akan Lebih Mudah

Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI

Cara Pakai Gemini CLI: Tool AI Gratis Google untuk Developer

Startup AI DeepSeek Dituding Bantu Militer China dan Gunakan Perusahaan Cangkang Asia Tenggara

Belajar AI Mulai Akan Diterapkan Pada Anak Kelas 5 SD, Sekolah Tidak Ada Internet dan Listrik Pakai Unplug
