Awas, Penumpang Kereta Api Rentan Jadi Korban Pelemparan Batu dari Luar hingga Berpotensi Sebabkan Luka Parah


Insiden pelemparan terhadap Penumpang kereta api. (Media sosial)
MerahPutih.com - Insiden pelemparan batu terhadap penumpang kereta api terus terjadi. Beberapa waktu lalu, insiden pelemparan terhadap KA Sancaka viral di media sosial.
Seorang penumpang perempuan menjadi korban akibat tindakan tidak bertanggung jawab dari oknum yang melempar batu ke arah kereta api.
Dalam unggahan akun Instagram @widya.anggraini.awaw, korban menceritakan detik-detik kejadian yang menimpanya pada Sabtu malam, 6 Juli 2025, sekitar pukul 22.45 WIB.
Saat itu, korban tengah menikmati perjalanan KA Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya sambil membaca buku. Namun secara tiba-tiba, kaca samping kereta pecah akibat lemparan batu dan serpihan kaca mengenai wajah korban.
Usai kejadian, korban atas nama Widya Anggraeni segera mendapatkan pertolongan pertama dan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Triharsi Solo untuk penanganan awal.
Baca juga:
Video Pelemparan Batu Kereta 88F Sancaka Relasi Yogyakarta-Surabaya Viral, KAI Kejar Pelaku
Selanjutnya, korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya untuk menjalani perawatan lanjutan secara rawat jalan.
Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menyebut, tindakan pelemparan terhadap kereta api bukan hanya merugikan operator, tetapi yang paling utama dapat mencederai dan meninggalkan trauma mendalam bagi para pelanggan setia kami.
“Kami berharap pelaku segera tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Ixfan di Jakarta, Selasa (8/7).
Menurut data KAI Daop 1 Jakarta per Selasa, 8 Juli 2025, selama semester I Tahun 2025 (periode Januari–Juni), telah terjadi 20 kali gangguan keamanan dan ketertiban khusus pelemparan terhadap kereta api di wilayah operasional Daop 1 Jakarta.
Sebanyak 19 pelaku terungkap dan diserahkan kepada pihak Kepolisian dan satu kejadian belum terungkap.
Rincian kejadian pelemparan sebagai berikut:
Januari: 5 kejadian
Februari: 3 kejadian
Maret: 3 kejadian
April: 4 kejadian
Mei: 3 kejadian
Juni: 2 kejadian.
PT KAI menegaskan bahwa aksi pelemparan terhadap kereta api merupakan tindakan melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana.
Sesuai dengan Pasal 194 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, disebutkan bahwa: Setiap orang yang merusak prasarana dan/atau sarana perkeretaapian sehingga membahayakan keselamatan umum dipidana dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun dan denda Rp 1 miliar rupiah.
Ixfan mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Termasuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan perjalanan kereta api dan aktif melaporkan jika melihat perbuatan mencurigakan di sekitar jalur rel. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
KA Makassar–Parepare Layani Lebih dari 204 Ribu Pelanggan Sepanjang Januari–Agustus

10 Stasiun Jadi Favorit Keberangkatan Pengguna Kereta Long Weekend Maulid Nabi

Long Weekend, 20.230 Penumpang Berangkat dari Daop 6 Yogyakarta

PT KAI Operasikan 85 Perjalanan Per Hari Dari Jakarta Selama Libur Maulid Nabi Muhammad 2025

Sambut Long Weekend, KAI Daop 6 Yogyakarta Sediakan 2 KA Tambahan

Tingginya Animo Masyarakat Selama Libur Panjang, PT KAI Daop 1 Jakarta Angkut 147 Ribu Penumpang

Kebijakan WFH usai Demo hingga Long Weekend Maulid Nabi: 138 Ribu Warga Jakarta Pergi ke Luar Kota

Pendaftaran Lowongan Masinis KAI Diperpanjang Sampai Besok 3 September

Akibat Ada Demo, Perjalanan Kereta Jarak Jauh Terpaksa Berhenti di Stasiun Jatinegara demi Keselamatan Penumpang

Sejumlah Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Jatinegara Buntut Demo di Kwitang, Ini Daftarnya
