Avani Eco, Bahan Nabati Bisa Jadi Sikat Gigi

 Irene Gianov Irene Gianov - Sabtu, 15 April 2017
Avani Eco, Bahan Nabati Bisa Jadi Sikat Gigi

Kantong bioplastik, salah satu produksi Avani. Saking aman dan ramah lingkungannya, larutan plastik ini bisa diminum. (Foto MP/Irene Gianov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Tahukah Sahabat Merahputih bahwa Indonesia merupakan negara kontributor sampah kedua terbesar di Indonesia? Jika 250 juta penduduk Indonesia membuang sebuah sedotan saja, panjang sampahnya bisa mencapai 60.000 km/harinya dan bisa mengelilingi 1,5 kali garis khatulistiwa.

Nama Avani Eco mungkin lebih banyak dikenal di telinga orang luar, padahal Avani Eco merupakan perusahaan bioplastik yang berpusat di Bali, Indonesia. Bioplastik merupakan polimer yang secara alami dapat dengan mudah terdegradasi, baik oleh mikroorganisme maupun cuaca. Avani Eco sudah memproduksi 76 jenis bioplastik, mulai dari kantong, gelas kopi, tempat makan, sedotan, sampai produk inovasi terbarunya, sikat gigi, yang baru saja selesai diproduksi dan belum dipasarkan.

Dengan hashtag #iamnotplastic, ia memproduksi barang-barangnya dari bahan ramah lingkungan yang bisa diperbaharui. Bahan dasarnya adalah sari pati, minyak, dan beberapa bahan nabati lainnya. Misalnya saja seperti pati singkong, jagung, ampas tebu, bahkan sekam padi.

Ide Avani muncul dari rasa frustrasi Kevin Kumala terhadap Bali, tempatnya surfing dan diving, yang sudah penuh sampah kala itu. (Foto MP/Irene Gianov)

"Avani adalah satu-satunya di dunia yang menawarkan produk ramah lingkungan dari A sampai Z, bioplastik, wadah makanan, coffee cup, sedotan, apapun itu. Kami menawarkan rangkaian produk menggantikan semua disposable plastic untuk ciptakan planet yang lebih hijau lagi," Kevin Kumala, selaku inisiator Avani Eco, menjelaskan.

Fokus Avani Eco adalah business to business (B2B), jadi 99% penjualannya ke pelaku usaha, tidak dijual langsung ke konsumen. Karena menurutnya, pelaku usaha bisa menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan 'kampanye' yang sedang ia jalankan. Meskipun begitu, pembelian satuan masih bisa dilakukan melalui website Avani.

Ada satu quote yang selalu Kevin Kumala pegang, "We live on earth not because we inherit it from our ancestors. But rather our live on earth is that we are borrowing it from future generation." Jadi, hidup kita di dunia ini bukan dari warisan nenek moyang, melainkan hanya meminjam dari generasi penerus kita. Lalu, apakah yang akan kita tinggalkan untuk generasi penerus?

Baca juga artikel profil lainnya di Ve Handojo, Dari Sinetron Hingga Adaptasi Novel.

#Sampah Plastik #Plastik Eco Friendly #Peduli Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Irene Gianov

Love Indonesia

Berita Terkait

Indonesia
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menunjukkan perhatian besar terhadap isu pengelolaan sampah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
ShowBiz
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Synchronize Fest konsisten menjalankan berbagai inisiatif ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas urban.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Indonesia
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Jika situasi sudah kondusif, pihaknya akan mengupayakan uji komisioning secara lebih masif dan transparan dengan mengundang warga
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Indonesia
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Asep menegaskan bahwa evaluasi RDF Plant Rorotan bukan hanya masalah teknis
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kuliner
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Gerakan yang memiliki arti ‘berSAma kumPUlkan PLASTIK’ ini diluncurkan sejak 2022 sebagai perwujudan komitmen untuk program keberlanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
 Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Foto Essay
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Pekerja mengolah sampah botol plastik menjadi cacahan plastic sebagai bahan biji plastik di Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/8/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 05 Agustus 2025
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Indonesia
KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi
Hal ini tidak lepas dari biaya pengelolaan sampah hingga kesehatan.
Frengky Aruan - Selasa, 03 Juni 2025
KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi
Bagikan