Banjir Tak Pandang Agama, Attaufiq Bergerak Bersihkan Semua Tempat Ibadah


Anggota ART (Foto: Istimewa)
MOBIL losbak berwarna hitam itu sudah dipenuhi dengan tiga buah toren berwarna oranye. Tak hanya itu, peralatan kebersihan seperti vacuum cleaner dan mesin cuci steam juga memenuhi bagian belakang mobil. Pak Nur, empunya mobil, sudah siap menancap gas menuju Rumah Tahfidz Ma'had Tahfiz Qur'an Ibnu Katsir Yatim & Dhuafa yang berada di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1).
Pemilik nama lengkap Muhamad Nur Nirwani itu ialah ketua DKM Masjid Attaufiq Lippo Cikarang. Dia bersama timnya, yang merupakan jamaah Masjid Attaufiq, memiliki misi untuk membersihkan Rumah Tahfidz tersebut yang terkena bencana banjir.
Baca juga:
Waspada Ular Masuk Rumah saat Musim Hujan, Cegah Segera!
Masjid Attaufiq memang memiliki seksi bidang sosial bernama Attaufiq Response Team (ART) dalam struktur kepengurusannya. ART sudah lama bergerak dalam misi sosial, salah satunya membantu para korban gempa di Lombok dan Palu pada 2018 silam.

Bencana banjir yang melanda Jakarta sejak 1 Januari 2020 menggerakan hati para jamaah Masjid Attaufiq untuk memberikan bantuan kepada para korban. Kegiatan yang dilakukan ART untuk membantu korban banjir ialah membersihkan fasilitas umum, sekolah dan tempat ibadah. Tak hanya masjid, tetapi tempat ibadah semua agama yang terendam banjir awal tahun 2020 ini.
"Tempat ibadah Masjid, gereja, sekolah yang kotor terkena lumpur banjir silakan menghubungi tim kami," kata Nur saat dihubungi MerahPutih.com, Minggu (5/1) melalui telepon.
Menurut Nur, ART akan memberikan layanan pembersihan fasilitas umum di wilayah Jabodetabek secara gratis. Namun, sampai saat ini, ART baru mendapat panggilan di wilayah Tambun untuk membersihkan Rumah Tahfidz tadi dan juga sebuah Masjid.
"Awalnya kita hanya membuat dapur umum, untuk memberikan bantuan makanan kepada korban. Tapi kita merasa masih ada yang kurang, sudah banyak pihak yang memberikan bantuan makanan," tutur dia.
Baca juga:
Bikers, Begini Cara Memilih Jas Hujan Terbaik
ART bergerak dengan sukarela, anggota mereka sejauh ini berjumlah kurang lebih 20 orang. Dana yang mereka miliki berasal dari para jamaah Masjid, dan juga warga sekitar Masjid. Contohnya toren, disumbangkan oleh seorang pengusaha yang bergerak di bidang cuci mobil.
Toren merupakan benda penting yang dibawa ART untuk melakukan pembersihan fasilitas umum. Masalahnya, daerah yang terkena banjir tentunya masih langka dengan air bersih. "Kami juga membawa genset," tutur Nur.

Tak hanya melakukan pembersihan. Tim ART juga memberikan sumbangan kepada korban banjir. "Setelah kita bersihkan, kita menyumbang kasur, pakaian, dan juga beras, apapun yang mereka (korban) butuhkan," tambah Nur.
Bagi pemilik fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah yang membutuhkan jasa ART, kata Nur bisa langsung menghubungi ke nomor telepon 0821-1198-0000. Tim ART akan langsung datang ke tempat Anda untuk melakukan pembersihan.
Ke depannya, ART pun akan selalu terlibat ke dalam berbagai macam kegiatan sosial. Terutama bergerak untuk membantu korban-korban yang terkena bencana alam. "Sebagai warga negara yang peduli tanah air, kita akan ambil bagian jika ada kegiatan bencana apapun," tukas Nur. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Ekskavator Dikerahkan, Kementerian PU Gerak Cepat Bersihkan Sampah Banjir Bali dari Badung hingga Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Pasutri dalam Sigra Terseret Banjir Bali: Istri Meninggal, Mobil Belum Ditemukan

Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali

Hujan Deras Picu Banjir di Bali: Denpasar, Gianyar, Tabanan, hingga Jembrana Terendam
