AS Sebut Perang Dengan Tiongkok dan Rusia Tidak Mungkin Dihindari
Ilustrasi - Senjata Nuklir. (Reuters)
MerahPutih.com - Kemampuan senjata nuklir Tiongkok alias China saat ini dinilai sangat mengkhawatirkan dan tidak akan mampu menghentikan pengembangannya.
"Mereka kini memiliki kemampuan nuklir yang signifikan dan mempunyai rudal balistik antarbenua yang dapat menjangkau Amerika Serikat," kata Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley dalam sidang bersama Komite Angkatan Bersenjata DPR AS dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Baca Juga:
Konflik Nuklir Bayang-bayangi Perang Rusia-Ukraina
"Kita mungkin tidak akan dapat melakukan apa pun untuk menghentikan, memperlambat, mengganggu, melarang, atau menghancurkan program pengembangan nuklir China yang telah mereka proyeksikan selama 10 hingga 20 tahun ke depan," katanya.
"Mereka akan melakukannya sesuai dengan rencana mereka sendiri," ujar dia menambahkan.
Komunitas intelijen sebelumnya mengatakan pada awal bulan ini, Tiongkok mungkin telah melampaui AS dalam kepemilikan jumlah hulu ledak nuklir untuk program rudal balistik antarbenua.
Jenderal Angkatan Darat AS itu mengatakan, keberadaan China saat ini mengkhawatirkan karena Beijing sedang dalam upaya untuk menjadi unggul secara militer dari AS pada pertengahan abad ini.
“Mereka memiliki tujuan nasional untuk menjadi setara dengan Amerika Serikat dan unggul secara militer pada pertengahan abad. Mereka berada di jalur menuju ke sana, untuk melakukannya dan itu sangat mengkhawatirkan, benar-benar mencemaskan,” kata dia.
Selain mengkhawatirkan kapasitas senjata nuklir Beijing, Milley juga menyampaikan keprihatinan Washington atas hubungan China dan Rusia yang makin erat.
"Dalam lingkungan strategis khusus seperti ini, kita melihat bahwa keduanya semakin dekat satu sama lain. Saya tidak akan menyebut keduanya sebagai aliansi, tetapi kita melihat mereka bergerak lebih dekat. Dan itu membahayakan," kata dia dikutip Antara.
Milley memperingatkan, Beijing dan Moskow memiliki alat untuk mengancam keamanan nasional AS dan perang dengan Tiongkok atau Rusia, tidak dapat dihindari dan mungkin segera terjadi.
Baca Juga:
Jokowi: Dunia Takut Perubahan Iklim Bukan Perang
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Amerika dan Rusia, Bakal Saling Pamer Kemampuan Uji Coba Nuklir
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel