AS, Jepang dan Korea Selatan Gelar Latihan Gabungan


parade militer memperingati 75 tahun berdirinya Tentara Nasional Korea Utara di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (8/2/2023). ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS/rwa.
MerahPutih.com - Jepang dan Amerika Serikat menggelar latihan udara gabungan atau sehari setelah Korea Utara menggelar uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM). Pasukan AS juga menggelar latihan udara gabungan bersama Korea Selatan pada hari yang sama.
Korea Utara mengaku telah menggelar latihan mendadak peluncuran ICBM Hwasong-15 di lintasan yang lebih tinggi. Latihan bersama ini, untuk menunjukkan kesatu paduan dalam melawan provokasi Korea Utara.
Baca Juga:
Korea Utara Masih Berutang Rp 4,47 Triliun ke Volvo
Tiga jet tempur F-15 dari Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang ikut serta dalam latihan bersama itu bersama dengan empat jet tempur F-16 dan dua pesawat pembom strategis B-1B milik AS.
Militer Korea Selatan mengatakan, sebuah pesawat pembom B-1B milik AS dan pesawat tempur siluman F-35A Korea Selatan terbang dalam formasi selama latihan udara gabungan kedua negara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, latihan tersebut menunjukkan kemampuan pertahanan aliansi Washington-Seoul yang luar biasa, dan bahwa kedua negara sudah meningkatkan kemampuan operasional.
Latihan gabungan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan atas kemajuan teknologi rudal Korea Utara dan kekhawatiran bahwa negara itu bakal segera melakukan uji coba nuklir lainnya. Amerika Serikat dan Korea Selatan juga segera menggelar latihan gabungan lainnya nanti.
Korea Utara mengecam rencana kedua negara dalam membahas langkah-langkah melawan ancaman nuklir Korea Utara dan menggelar latihan gabungan Freedom Shield selama 11 hari pertengahan Maret mendatang.
Kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan rudal yang diluncurkan Pyongyang dengan jarak hampir 1.000 kilometer selama lebih dari satu jam sebelum mencapai perairan bebas di Laut Jepang. Rudal tersebut kemungkinan jatuh di zona ekonomi eksklusifnya di lepas pantai Hokkaido.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan, pada lintasan normal rudal itu berpotensi menempuh jarak lebih dari 14.000 km dan dapat menyerang wilayah daratan AS mana pun.
Pyongyang menggelar peluncuran ICBM untuk menunjukkan keandalan kemampuan penangkal nuklir mereka. Peluncuran terbaru rudal Korea Utara itu terjadi setelah pada 2022 negara itu meluncurkan 37 rudal.
Di tengah kekhawatiran bahwa Pyongyang mungkin bersiap menggelar uji coba nuklirnya yang ketujuh, Tokyo, Washington dan Seoul kian mencermati negara tersebut.
Baca Juga:
Deretan Musisi Korea Siap Rilis Karya Februari 2023
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari

Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume

Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
