AS Gelontorkan Bantuan Kemanusiaan Rp 1,78 Triliun untuk Pengungsi Rohingya

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 23 September 2023
AS Gelontorkan Bantuan Kemanusiaan Rp 1,78 Triliun untuk Pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingya di kamp penampungan. (ANTARA/Anadolu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Keberadaan pengungsi Rohingya menuai keprihatinan negara-negara di dunia. Kelompok etnis di Rakhine, Myanmar tersebut bahkan banyak menempuh perjalanan laut ke negara tetangga akibat dari konflik.

Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan tambahan bantuan kemanusiaan senilai lebih dari 116 juta dolar AS (sekitar Rp1,78 triliun) untuk para pengungsi Rohingya dan masyarakat rentan di Myanmar, Bangladesh, dan wilayah sekitarnya.

Dengan pendanaan baru ini, maka total bantuan AS kepada mereka yang terdampak krisis di Myanmar, Bangladesh, dan wilayah sekitarnya telah mencapai lebih dari 2,2 miliar dolar AS (Rp 33,83 triliun) sejak Agustus 2017, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga:

Pengungsi Rohingya di Aceh Bakal Dipindahkan ke Medan dan Pekanbaru

Dikutip Antara, AS mencatat dari 740.000 warga Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar yang melarikan diri ke Bangladesh akibat genosida, kejahatan kemanusiaan, dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar.

Adapun pendanaan yang diberikan AS mencakup bantuan untuk dukungan bagi kelangsungan hidup hampir 1 juta pengungsi Rohingya di Bangladesh, serta 540.000 warga Bangladesh yang telah bersedia menampung para pengungsi Rohingya.

Bantuan itu mencakup air minum aman, layanan kesehatan, perlindungan, pendidikan, tempat tinggal, dan dukungan psikososial, menurut pernyataan tersebut.

Baca Juga:

Puluhan Imigran Rohingya di Aceh Kabur dari Penampungan

Pada Agustus, Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Volker Türk memperingati enam tahun dimulainya serangan besar-besaran yang dilakukan militer Myanmar terhadap warga minoritas Muslim di negara bagian Rakhine.

Dia kembali menyerukan keadilan setelah ratusan ribu warga Rohingya diusir dari rumah mereka oleh pasukan militer.

PBB dalam pernyataannya pada 11 September menyatakan bahwa sekitar 10 ribu laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bayi baru lahir di Rohingya diyakini telah dibunuh, lebih dari 300 desa dibakar habis, dan lebih dari 700 ribu orang terpaksa mengungsi ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dan bergabung dengan puluhan ribu orang lainnya yang sudah lebih dulu melarikan diri akibat kekerasan sebelumnya. (*)

Baca Juga:

12.000 Warga Rohingya di Cox's Bazar Kehilangan Tenda Pengungsi

#Amerika Serikat #Imigran Rohingya #Pengungsi Rohingya
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Indonesia
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono harus memastikan Indonesia mendapat untung dari kerja sama militer dengan Amerika.
Frengky Aruan - Selasa, 26 Agustus 2025
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Dunia
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Kesepakatan ini terjadi saat otoritas AS meningkatkan tekanan terhadap jaringan kriminal yang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Dunia
UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS
Pertarungan UFC biasanya menarik puluhan ribu penonton dan digelar di arena besar, dengan kandang segi delapan khas UFC di tengah.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS
Indonesia
Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim
Mewujudkan keinginan yang telah lama diungkapkan Presiden AS Donald Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 01 Agustus 2025
Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim
Dunia
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
Sarang tersebut dikatakan memiliki tingkat radiasi 10 kali lebih tinggi daripada batas yang diizinkan peraturan federal.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
Bagikan