AS Beri Sanksi ke Perusahaan China Produksi Drone untuk Rusia Lawan Ukraina
Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Amerika Serikat telah memberikan sanksi kepada dua perusahaan China yang dikatakannya terlibat dalam produksi pesawat tak berawak (drone) digunakan oleh Rusia dalam perangnya di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya juga menargetkan perusahaan Rusia dan pemiliknya, Artem Yamshchikov, yang mereka yakini bertindak sebagai perantara antara perusahaan tersebut, demikian diberitakan BBC, Jumat (18/10).
Tindakan itu berarti properti dan kepentingan mereka dalam kendali AS dan telah disita.
Hal ini terjadi saat Volodymyr Zelensky menguraikan rencana kemenangannya dalam pidatonya di Dewan Uni Eropa. Ia mengatakan Ukraina memiliki informasi intelijen bahwa China masih secara aktif membantu Rusia dalam perang ini.
Departemen Keuangan AS mengatakan telah memberikan sanksi kepada Xiamen Limbach Aircraft Engine Co, yang membuat mesin untuk menggerakkan pesawat tak berawak jarak jauh Garpiya Rusia, dan Redlepus Vector Industry Shenzhen Co atas keterlibatannya dalam pengiriman.
Baca juga:
Media Ukraina Sebut Tentara Korut Perang di Ukraina Membelot, Kini Jadi Buronan Rusia
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa apa yang disebut pesawat tanpa awak bunuh diri itu telah digunakan untuk menghancurkan infrastruktur penting dan telah mengakibatkan banyak korban. Ribuan di antaranya telah diproduksi sejak tahun lalu, menurut kantor berita Reuters.
"Rusia semakin bergantung pada keahlian profesional asing dan impor teknologi canggih untuk mendukung program persenjataannya," kata pejabat Departemen Keuangan AS Bradley Smith. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun