Arus Balik Bikin Jakarta Berpotensi Kena Gelombang Kedua COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 06 Mei 2020
Arus Balik Bikin Jakarta Berpotensi Kena Gelombang Kedua COVID-19

Suasana kepadatan penumpang di Pelabuhan Sampit saat arus mudik lebaran, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Norjani)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - DKI Jakarta berpotensi terkena wabah corona gelombang dua setelah para pemudik datang dari daerahnya masing-masing usai lebaran. Mengingat, penyebaran virus corona sudah hampir merata di seluruh daerah di Indonesia.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah meminta ada payung hukum untuk mempersulit pemudik balik lagi ke Jakarta. Jika tidak ada payung hukum, rencana membatasi pemudik balik ke Jakarta di tengah pandemi COVID-19, sulit untuk dilaksanakan.

"Aparat di lapangan bisa kebingungan untuk memberi sanksi," kata Trubus kepada wartawan, Rabu (6/5).

Baca Juga:

Kasus Positif Corona Melonjak Jadi 6.248 Orang



Warga bisa saja pasti abai jika bentuknya hanya imbauan dan peringatan. Belum lagi akses masuk ke Jakarta sangat banyak. "Tak bisa dijangkau hanya oleh puluhan check point," jelas Trubus.

Selain itu, pendatang arus balik ke Jakarta tidak bisa dicap 'kriminal' hanya karena ingin kembali bekerja di Ibu Kota. "Para pendatang kembali ke Jakarta tidak bisa dihukum atau diancam sanksi. Di lapangan, penegak hukum tak bisa menindak jika misalnya arus balik jumlahnya banyak. Berpotensi kepadatan dan keramaian," ungkap pengajar dari Universitas Trisakti.

"Artinya mission impossible. Belum lagi kebijakan harus sejalan dengan pemerintah pusat," papar Trubus .

Urbanisasi pasca Lebaran sulit terelakkan. Operasi yustisi yang ketat saja masih banyak urbanisasi, apalagi jika PSBB dilonggarkaan. Dia menyarankan, jika benar-benar akan membatasi arus balik, kuncinya pendataan lengkap warga yang kini sudah mudik.

Petugas di perbatasan Cianjur, Jawa Barat, terus memperketat pemeriksaan terhadap pengendara dan pemudik yang hendak pulang ke kampung halamanya di sejumlah wilayah di Cianjur, terlebih setelah sejumlah wilayah di Jabodetabek melakukan PSBB (Ahmad Fikri)
Petugas di perbatasan Cianjur, Jawa Barat, terus memperketat pemeriksaan terhadap pengendara dan pemudik yang hendak pulang ke kampung halamanya di sejumlah wilayah di Cianjur, terlebih setelah sejumlah wilayah di Jabodetabek melakukan PSBB (Foto: Antara/Ahmad Fikri)



Lebih baik, Pemprov DKI Jakarta fokus membuat karantina atau lockdown terbatas per kelurahan atau RW. Karantina terbatas wilayah kecil akan otomatis mengisolasi pemudik. Setelahnya, fokus jaring pengaman sosial untuk penduduk yang tinggal di wilayah isolasi.

Misalnya dilihat dari banyaknya kasus positif, Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Kemudian, warga yang pergi mudik perlu diteliti dan didata.

"Minta RT, RW, kelurahan mendata dengan jelas dan cermat warganya yang mudik dan kembali ke Jakarta," jelas Trubus.

Dari situs corona.jakarta.go.id, Selasa (5/5), kasus baru pada hari ini tercatat sebanyak 169 kasus.

Baca Juga:

Pemerintah Dinilai Tak Tepat Beri Kartu Pra Kerja untuk Korban Penanganan COVID-19

Terakhir kali, Jakarta mengalami lonjakan kasus baru COVID-19 yang lebih tinggi dari hari ini pada 16 April. Pada tanggal itu, ada 223 kasus baru COVID-19 di Jakarta. Setelah itu, lonjakan yang cukup tinggi terjadi pada 21 April dengan 167 kasus baru.

Tambahan 169 kasus baru COVID-19 ini terjadi setelah Jakarta mengalami jumlah penurunan kasus baru dalam tiga hari belakangan. (Knu)

#Mudik Lebaran #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan