Arti Bunyi 'Krek' Saat Meregangkan Sendi


Jangan sering-sering melakukannya. (Foto: Unsplash/CHUTTERSNAP)
PAS lagi pegal-pegal, memang paling enak meregangkan sendi yang kemudian mengeluarkan bunyi ‘krek’. Namun, apakah bunyi tersebut adalah suatu hal yang wajar dan tidak berbahaya?
Sebelum lebih jauh, kita harus tahu bahwa sendi terdiri dari dua jenis, yakni sendi mati dan sendi gerak. Jenis sendi yang bisa mengeluarkan bunyi adalah sendi gerak, seperti buku-buku jari, punggung, leher, lutut, pergelangan kaki, dan sikut.
Mengutip laman Alodokter, bunyi ‘krek’ terjadi karena keluarnya udara dari cairan sinovial pada sendi yang berfungsi sebagai pelumas. Saat sengaja ingin membuat suara ‘krek’ dari persendian, kamu meregangkan kapsul sendi.
Pada saat itu, terjadi pelepasan gas yang terkandung dalam cairan dan berlangsung sangat cepat hingga membentuk gelembung. Jika ingin mengulang bunyi yang sama lagi, kamu perlu menunggu beberapa saat hingga gas kembali ke dalam cairan sinovial.
Baca juga:
Bunyi 'Krak' Saat Mematahkan Sendi Jari Berasal dari Gelembung?

Saat sendi bergerak, posisi tendon pun bergeser sedikit keluar dari posisi awal. Nah, saat tendon kembali ke posisi semula, kamu mungkin akan mendengar bunyi ‘krek’. Bagi yang mengalami arthritis, sendi dalam tubuhya akan lebih sering mengeluarkan bunyi ‘krek’ karena hilangnya tulang lunak yang halus dan permukaan sendi yang menjadi kasar.
Pada dasarnya, bunyi yang dikeluarkan tidak menyebabkan masalah serius pada sistem gerak tubuh. Jadi, sekali dua kali melakukannya mungkin tak akan memberi dampak yang besar.
Sayangnya rasa pegal linu yang hilang setelah membuat sendi berbunyi hanya bersifat sementara. Belum lagi jika hal ini menjadi kebiasaan, tentu berbahaya karena akan melenceng dari aturan sendi yang sebenarnya. Apalagi tulang rawan memiliki sifat elastis dan lentur.
Baca juga:

Terlalu sering membuat sendi gerak mengeluarkan bunyi dapat membuat sendi membesar dan membuat persendian pada bagian tubuh melemah.
Sebagai contoh melakukannya pada buku-buku jari akan membuat tangan semakin melemah dan kekuatan genggaman hanya tersisa seperempat dari kemampuan awal.
Lalu, bagaimana cara mengatasi pegal tanpa membunyikan sendi?
Daripada sering melakukan kebiasaan tersebut, lebih baik perbanyak aktvitas fisik setiap kali merasakan pegal dan linu. Namun jika membunyikan sendi sudah menjadi kebiasaan, jangan terlalu sering melakukannya. Jangan berlebihan saat melakukannya, seperti terlalu menghentak hingga memutar bagian tertentu. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
