Apakah Kucing Bisa Merasa Cemburu?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Februari 2022
Apakah Kucing Bisa Merasa Cemburu?

Kucing di rumah menunjukkan kecemburuan mengingat fokus mereka pada boneka kucing yang dielus pemiliknya. (Foto: freepik/freepic.diller)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KUCING dikenal dengan sifatnya yang lancang. Maka, tidak mengherankan jika pemilik kucing sering mengasosiasikan emosi sekunder tertentu, seperti kecemburuan, dengan anak bulu mereka ini. Namun, apakah kucing benar-benar merasa cemburu?

Penelitian tentang kecemburuan di antara hewan, atau non-manusia, jarang dilakukan. Namun, kecemburuan telah didokumentasikan pada anjing. Dalam sebuah penelitian, hewan ini menunjukkan kecemburuan ketika pemiliknya berinteraksi dengan anjing palsu versus benda lain (misalnya, pahatan labu untuk Halloween).

Secara khusus, anjing lebih memperhatikan anjing palsu (vs. objek lain), menunjukkan agresi terhadapnya, dan berusaha memisahkannya dari pemiliknya. Penelitian lain yang menggunakan anjing asli sebagai saingan menunjukkan temuan serupa.

Baca juga:

Kucing Ternyata Psikopat

Apakah Kucing Bisa Merasa Cemburu?
Peneliti selanjutnya mungkin perlu mengambil langkah lebih jauh dan menggunakan kucing asli sebagai saingan. (Foto: Unsplash/Marta Markes)

Seperti anjing, kucing telah ditemukan terikat erat dengan pemiliknya dan menjadi tertekan ketika dipisahkan dari pemiliknya. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika kucing juga merasa iri dengan perhatian pemiliknya.

Bucher dkk. (2020) menguji pertanyaan ini di antara 52 kucing (9 bulan hingga 17 tahun, rata-rata usia 5,9) yang tinggal di rumah atau kafe kucing di Jepang. Kucing harus tinggal bersama pemiliknya (atau pemilik kafe kucing) setidaknya selama enam bulan.

Untuk melakukan penelitian, para peneliti mengunjungi rumah atau kafe kucing dengan boneka berbentuk kucing dan bantal berbulu dengan warna dan tekstur yang sama. Boneka kucing mewakili "saingan sosial" sedangkan bantal berbulu mewakili objek non-sosial.

Mereka kemudian mengamati reaksi kucing ketika pemiliknya atau orang asing (penguji) membelai dan berbicara dengan boneka kucing versus bantal selama 15 detik. Kucing ditahan dengan lembut selama sesi interaksi itu untuk memastikan mereka memperhatikan sesi belaian dan berbicara itu.

Setelah setiap sesi, kucing diamati saat mereka bebas menjelajahi lingkungan. Beberapa uji coba dilakukan untuk pemilik vs. orang asing dan boneka kucing vs. bantal, dan setiap kucing berpartisipasi dalam setiap kondisi.

Hasil menunjukkan bahwa selama sesi membelai, kucing lebih fokus pada objek yang pemiliknya (vs. orang asing) elus terlepas dari bentuknya. Namun, setelah sesi itu, kucing di rumah mereka melihat boneka kucing (vs bantal berbulu) lebih lama setelah pemiliknya mengelusnya. Tidak ada perbedaan dalam berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk melihat boneka kucing vs. bantal berbulu ketika orang asing mengelusnya.

Baca juga:

Unik, Penginapan Jepang Menawarkan Kucing Sebagai Teman Sekamar

Apakah Kucing Bisa Merasa Cemburu?
Kucing tidak menunjukkan emosi atau perilaku negatif yang ditemukan pada anjing dalam penelitian serupa. (Foto: freepik/wirestock)

Kesimpulannya, kucing jelas membentuk hubungan dengan pemiliknya. Terlepas dari objeknya, mereka lebih memperhatikan tindakan pemiliknya daripada tindakan orang asing itu. Namun, apakah mereka mengalami kecemburuan?

Kucing di rumah memang menunjukkan kecemburuan mengingat fokus mereka pada boneka kucing yang dielus pemiliknya. Sikap apatis relatif mereka dalam kondisi pada orang asing menunjukkan bahwa perilaku mereka pasti ada hubungannya dengan ikatan yang mereka jalin dengan manusia mereka.

Kucing di kafe mungkin tidak merasakan ikatan atau kepemilikan yang sama dengan manusia karena banyaknya kucing di kafe kucing. Namun, kucing tidak menunjukkan emosi atau perilaku negatif yang ditemukan pada anjing dan bayi manusia melalui paradigma yang sama.

Tidak seperti bayi manusia, kucing tidak menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan stres. Sama sekali tidak ada indikasi bahwa mereka tertekan, yang merupakan aspek kunci dari kecemburuan.

Penulis penelitian menekankan batasan utama yang dapat menjelaskan kurangnya penderitaan kucing. Untuk benar-benar menguji kecemburuan pada kucing, peneliti selanjutnya mungkin perlu mengambil langkah lebih jauh dan menggunakan kucing asli sebagai saingan. Tidak seperti anjing dan bayi manusia, kucing mungkin hanya mengerti bahwa boneka berbentuk kucing tidak dapat dibandingkan dengan mereka. (aru)

Baca juga:

Memanjakan Kucing Justru Membuatnya Stres

#Kucing #Hewan Peliharaan #Binatang Peliharaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Anjing dan Kucing 'Haram' Dijual untuk Santapan, Pramono Perintahkan Satpol PP Turun Tangan
Pramono berharap regulasi ini dapat berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan warga Jakarta
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
Anjing dan Kucing 'Haram' Dijual untuk Santapan, Pramono Perintahkan Satpol PP Turun Tangan
Indonesia
Pramono Resmi Berlakukan Pergub Perdagangan Daging Anjing dan Kucing di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, resmi memberlakukan Pergub larangan jual-beli daging anjing dan kucing di Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 26 November 2025
Pramono Resmi Berlakukan Pergub Perdagangan Daging Anjing dan Kucing di Jakarta
Indonesia
Sah! Pergub Larangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing Berlaku 24 November 2025
Peraturan ini secara rinci tertuang dalam Pergub Nomor 36 Tahun 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Sah! Pergub Larangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing Berlaku 24 November 2025
Indonesia
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
Anak di bawah umur itu diketahui mencuri kucing dan sofa dari rumah Uya Kuya
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya
Indonesia
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Kucing berwarna oranye itu setelah sempat terlantar usai aksi pejarahan rumah Uya Kuya akhir pekan lalu
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Indonesia
DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar
Sterilisasi dianggap sebagai metode yang paling efektif untuk mencegah peningkatan populasi kucing yang tidak terkontrol.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar
Fun
Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya
Catopuma badia, kucing misterius endemik Kalimantan, terekam lagi di TN Kayan Mentarang setelah dua dekade. Ini dia keunikan, habitat, dan ancaman konservasinya!
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 03 Juni 2025
Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya
Dunia
Aduh! Kucing Ini Jadi Kurir Narkoba di Penjara Kosta Rika, Diamankan Petugas dan Dibawa ke Layanan Kesehatan Hewan
Seekor kucing tertangkap menyelundupkan narkoba ke penjara Pococi, Kosta Rika. Membawa ganja dan heroin di tubuhnya, kucing ini kini jadi sorotan viral!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 21 Mei 2025
Aduh! Kucing Ini Jadi Kurir Narkoba di Penjara Kosta Rika, Diamankan Petugas dan Dibawa ke Layanan Kesehatan Hewan
Bagikan