Antisipasi Meluasnya Kabut Asap Aceh, Ini Langkah BMKG


Sejumlah pengendara melaju di jalan yang dipenuhi kabut asap di Jalan Medan - Banda Aceh di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (24/7). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
MerahPutih.com - Kabut asap tebal tengah menyelimuti Meulaboh, Aceh Barat, selama sepekan terakhir karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain mengganggu kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari, pun berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya melakukan pencegahan meluasnya kabut asap tersebut.
"Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan pihak pemda terkait dengan kegiatan antisipasi kabut asap, maka BMKG telah melakukan analisis awal terhadap perkembangan titik panas (hotspot) dan pergerakan kabut asap yang terdeteksi oleh Satelit cuaca seperti Terra, Aqua, dan Himawari 8," kata Kepala Deputi Bidang Meteorologi Yunus S Swarinoto dalam keterangan tertulisnya yang diterima merahputih.com di Jakarta, Rabu (26/7).
Berdasarkan pengamatan Satelit Aqua dan Terra, kata Yunus, jumlah titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi (81-100 persen) di wilayah Propinsi Aceh, yang terdeteksi selama 6 hari terakhir mengalami peningkatan dengan jumlah terbanyak pada tanggal 24 Juli 2017 dengan jumlah 7 titik panas.
"Sebaran titik panas yang terpantau dari Satelit Terra dan Aqua lebih banyak terkonsentrasi di wilayah pesisir Barat Provinsi Aceh seperti Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, dan Kabupaten Aceh Jaya," katanya.
Terkait kemunculan titik panas, Yunus menyebutkan masih perlu diwaspadai karena berdasarkan peta potensi kemudahan kebakaran, faktor cuara masih dimungkinkan untuk terjadi kebakaran.
"Walaupun begitu, cuaca tidak akan menyebabkan terjadinya karhutla, jika tidak ada faktor manusia yang melakukan pembakaran," tandasnya.
Karena itu, ia berharap agar masyarakat bisa melakukan kerja sama dengan cara tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan secara liar dan tradisional.
"Namun, tidak perlu terlalu cemas dan diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru BMKG," katanya. (*)
Baca berita terkait kabut asap Aceh lainnya di: BPB Sebut Karhutla Aceh Capai 70 Hektare
Bagikan
Berita Terkait
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September

Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam

Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
