Antara Tekanan Finansial dan Politik, ’The Late Show with Stephen Colbert’ Henti Tayang Mei 2026 Menandai Akhir Sebuah Era


Stephen Colbert akan mengakhiri 'The Late Show' pada Mei tahun depan.(foto: Instagram @stephenathome)
MERAHPUTIH.COM — ERA acara bincang-bincang malam akan berakhir di 2026. Pengumuman penghentian franchise The Late Show telah mengejutkan industri pertelevisian. The Late Show telah menjadi andalan CBS selama lebih dari tiga dekade.
Sebelum diampu Colbert, acara ini awalnya dibawakan David Letterman. Ia membangun acara ini menjadi merek yang dicintai pada 1990-an dengan segmen seperti Top Ten List dan Stupid Human Tricks. Ia kemudian menyerahkan acara tersebut kepada Colbert pada 2015. Colbert hadir dengan ide segar di slot waktu tersebut dengan humor politik yang tajam.
Colbert memiliki sejarah panjang dengan perusahaan yang kini dikenal sebagai Paramount. Ia pernah tampil di The Daily Show di saluran Comedy Central milik perusahaan tersebut, sebagai penulis dan koresponden, lalu meluncurkan spin-off satire berjudul The Colbert Report.
Terpilihnya Trump pada 2016 mengubah arah The Late Show versi Colbert. Kritik tajamnya terhadap Trump membuat acaranya menonjol di antara program larut malam lainnya. Hal itu memberi CBS kemenangan rating terbesar dalam dua dekade. Di masa jabatan kedua Trump, Colbert tetap menjadi pengkritik vokal. Ketika perusahaan induknya mencoba menyelesaikan gugatan hukum dari Trump terhadap CBS News, Colbert tetap vokal. Gugatan itu, menurut para ahli hukum, sejak awal tidak berdasar.
Berakhirnya acara Colbert juga menimbulkan kekhawatiran tentang nasib sahabat sekaligus rekan produsernya, Jon Stewart, yang saat ini menjadi pembawa acara The Daily Show versi mingguan.
Baca juga:
Stephen Colbert, Jimmy Fallon, dan Jimmy Kimmel Bahas Isu Mogok Kerja di Podcast
Dalam pengumuman di siaran Kamis, Colbert menyinggung fakta bahwa acaranya akan benar-benar berakhir, alih-alih diteruskan sebagai platform siaran penting bagi komedian.
“Saya berharap ada orang lain yang memahami ini,” katanya.
Sebelumnya, jaringan ini juga telah mengakhiri acara Late Late Show yang dibawakan James Corden pada 2023. Saat itu, para eksekutif menyatakan bahwa acara pukul 00.35 itu sudah tidak menguntungkan lagi bagi CBS.
Colbert sempat membantu memproduksi acara pengganti yang lebih murah, After Midnight. Acara itu pun berakhir awal tahun ini. Namun, CBS mengatakan penghentian itu karena sang pembawa acara, Taylor Tomlinson, tidak ingin melanjutkan musim berikutnya, bukan karena alasan finansial.
Bill Carter, penulis dua buku laris tentang dunia persaingan acara larut malam, mengatakan Kamis malam bahwa aspek finansial dari bisnis itu memang sedang dalam tekanan.
“Namun, jika CBS mengira mereka bisa lolos dari pertanyaan serius tentang kemungkinan tunduk pada tekanan Trump, mereka sungguh keliru,” kata Carter.(dwi)
Baca juga:
Alami Tekanan Finansial, 'CBS' Akhiri 'The Late Show with Stephen Colbert’, Mei 2026
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS

Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim

Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
