Antara Tekanan Finansial dan Politik, ’The Late Show with Stephen Colbert’ Henti Tayang Mei 2026 Menandai Akhir Sebuah Era

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 18 Juli 2025
Antara Tekanan Finansial dan Politik, ’The Late Show with Stephen Colbert’ Henti Tayang Mei 2026 Menandai Akhir Sebuah Era

Stephen Colbert akan mengakhiri 'The Late Show' pada Mei tahun depan.(foto: Instagram @stephenathome)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — ERA acara bincang-bincang malam akan berakhir di 2026. Pengumuman penghentian franchise The Late Show telah mengejutkan industri pertelevisian. The Late Show telah menjadi andalan CBS selama lebih dari tiga dekade.

Sebelum diampu Colbert, acara ini awalnya dibawakan David Letterman. Ia membangun acara ini menjadi merek yang dicintai pada 1990-an dengan segmen seperti Top Ten List dan Stupid Human Tricks. Ia kemudian menyerahkan acara tersebut kepada Colbert pada 2015. Colbert hadir dengan ide segar di slot waktu tersebut dengan humor politik yang tajam.

Colbert memiliki sejarah panjang dengan perusahaan yang kini dikenal sebagai Paramount. Ia pernah tampil di The Daily Show di saluran Comedy Central milik perusahaan tersebut, sebagai penulis dan koresponden, lalu meluncurkan spin-off satire berjudul The Colbert Report.

Terpilihnya Trump pada 2016 mengubah arah The Late Show versi Colbert. Kritik tajamnya terhadap Trump membuat acaranya menonjol di antara program larut malam lainnya. Hal itu memberi CBS kemenangan rating terbesar dalam dua dekade. Di masa jabatan kedua Trump, Colbert tetap menjadi pengkritik vokal. Ketika perusahaan induknya mencoba menyelesaikan gugatan hukum dari Trump terhadap CBS News, Colbert tetap vokal. Gugatan itu, menurut para ahli hukum, sejak awal tidak berdasar.

Berakhirnya acara Colbert juga menimbulkan kekhawatiran tentang nasib sahabat sekaligus rekan produsernya, Jon Stewart, yang saat ini menjadi pembawa acara The Daily Show versi mingguan.

Baca juga:

Stephen Colbert, Jimmy Fallon, dan Jimmy Kimmel Bahas Isu Mogok Kerja di Podcast


Dalam pengumuman di siaran Kamis, Colbert menyinggung fakta bahwa acaranya akan benar-benar berakhir, alih-alih diteruskan sebagai platform siaran penting bagi komedian.

“Saya berharap ada orang lain yang memahami ini,” katanya.

Sebelumnya, jaringan ini juga telah mengakhiri acara Late Late Show yang dibawakan James Corden pada 2023. Saat itu, para eksekutif menyatakan bahwa acara pukul 00.35 itu sudah tidak menguntungkan lagi bagi CBS.


Colbert sempat membantu memproduksi acara pengganti yang lebih murah, After Midnight. Acara itu pun berakhir awal tahun ini. Namun, CBS mengatakan penghentian itu karena sang pembawa acara, Taylor Tomlinson, tidak ingin melanjutkan musim berikutnya, bukan karena alasan finansial.

Bill Carter, penulis dua buku laris tentang dunia persaingan acara larut malam, mengatakan Kamis malam bahwa aspek finansial dari bisnis itu memang sedang dalam tekanan.

“Namun, jika CBS mengira mereka bisa lolos dari pertanyaan serius tentang kemungkinan tunduk pada tekanan Trump, mereka sungguh keliru,” kata Carter.(dwi)

Baca juga:

Alami Tekanan Finansial, 'CBS' Akhiri 'The Late Show with Stephen Colbert’, Mei 2026

#Acara Televisi #Amerika Serikat #Televisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
ShowBiz
Mengudara Lebih dari 4 Dekade, MTV Tutup Seluruh Channel Musik di Eropa
Akhir dari hampir 44 tahun perjalanan MTV sebagai simbol budaya pop dan televisi musik dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
Mengudara Lebih dari 4 Dekade, MTV Tutup Seluruh Channel Musik di Eropa
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Bagikan