Anies Bungkam Soal Penggusuran Warga dan Bangunan di Sunter
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak berkomentar terkait penggusuran warga Sunter (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan enggan berkomentar mengenai penggusuran 25 lapak pengepul barang bekas yang berada di kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Anies hanya menggelengkan kepala ketika ditanya awak media di Balai Kota ihkwal keputusan Pemprov DKI menertibkan 25 lapak barang bekas di Sunter.
Baca Juga:
Posisi Wagub DKI Kosong Lantaran Anies Tak Punya Kekuatan Politik
Dalam kebijakan penataan itu Anies diprotes oleh warga karena dinilai ingkar janji, lantaran saat kampanye Pilkada DKI 2017 lalu ia menyatakan tidak akan melakukan penggusuran bila menjadi pemimpin DKI.
Keputusan Anies itu dibela Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik. Menurut Taufik, Anies tidak pernah mengumbar janji enggak akan melaksanakan pembongkaran untuk menata Jakarta.
"Enggak. Nggak ada janji (kampanye) nggak ada penggusuran," kata Taufik saat dihubungi, Selasa (19/11) lalu.
Taufik pun berpendapat, Pemprov DKI sudah tepat mengambil langkah untuk menertiban bangunan yang berdiri liar di lahan milik pemerintah.
Tapi saran dia, pasca penertiban Pemprov harus merelokasikan mereka ke program andalan Anuies yaktu Rumah DP 0 persen ataupun rumah susun sewa (Rusunawa).
"Iyak yang penting dipindahkan. Kan rumah ada DP Rp 0, ada rusunawa," papar dia.
Seperti diketahui, Pemprov DKI telah menertibkan sebanyak 25 lapak pengepul barang bekas yang berlokasi di kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara, pada Sabtu (16/11) kemarin.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menuturkan, pembongkaran itu dilaksanakan untuk mengembalikan fungsi saluran yang terintegrasi dengan Danau Sunter Selatan sebagai solusi dalam menangani bencana banjir ketika musim hujan dan menciptakan ruang tata kelola yang lebih baik.
Baca Juga:
Penggusuran Warga Sunter Sengaja Dipolitisasi untuk Sudutkan Anies
Nantinya, kata Ali, saluran di sejumlah jalan tersebut akan tekoneksi dengan saluran penghubung (PHB) Jl Agung Perkasa VIII sebelum dialirkan ke Danau Sunter Selatan.
"Dampaknya, saluran tidak terkoneksi karena tertutup bangunan. Selama ini kawasan Sunter seperti di Gaya Motor, Agung Karya dan Sunter Utara kerap tergenang," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/11) lalu.(Asp)
Baca Juga:
Wali Kota Jakut Bantah Ada Kericuhan dengan Warga saat Penggusuran Sunter
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta: Pembahasan UMP 2026 Segera Rampung, Tinggal Finalisasi
Gubernur Pramono Minta Perbaikan Tanggul Jakarta Dipercepat, Libatkan Banyak Kementerian
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Pramono Anung Instruksikan Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Awal Tahun 2026
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Reuni 212 di Monas, Gubernur Pramono Imbau Warga Jaga Keamanan Jakarta
Jakarta Targetkan Masuk 50 Kota Global 2030, Gubernur Pramono Ungkap Langkah Konkret di Berlin
Gubernur Pramono Pastikan KJP Plus Pelaku Ledakan SMAN 72 Tidak Dicabut
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta