Wali Kota Jakut Bantah Ada Kericuhan dengan Warga saat Penggusuran Sunter


Kondisi Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara sebelum ditertibkan pemerintah Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019) lalu. (ANTARA/Fauzi Lamboka-Google Maps)
MerahPutih.com - Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko membantah terjadinya kerusuhan saat Pemprov DKI melakukan pembongkaran sebanyak 25 lapak pengepul barang bekas di kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara.
Sigit mengklaim, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI sudah berkomunikasi jauh-jauh hari dengan warga mengenai pembongkaran puluhan lapak tersebut.
Baca Juga:
Kampung yang Digusur Ahok Bakal Dibangun Rumah Berlapis Versi Anies
"Gak lah, gak ada," kata Sigit saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (18/11).

Ketika ditanyakan mengenai video yang beredar adanya kericuhan saat penggusuran. Sigit lagi-lagi menampik beredarnya rekaman video yang memperlihatkan warga dan petugas tengah bersitegang.
Menurut dia, proses penataan berjalan dengan damai sesuai rencana. "Damai. sampai saat ini pun damai," klaim dia.
Penggusuran tersebut dapat protes dari pemilik karena bertolak belakang dengan janji kampanye Anies-Sandi saat Pilkada DKI 2017 lalu. Di mana salah satu janji kampanye keduanya, tak akan melakukan penggusuran bila menjadi pemimpin di DKI Jakarta.
Sigit menyebut bahwa oknum provokator yang menolak penggusuran di Sunter Jaya itu.
"Mereka hanya pendamping," tutupnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI menertibkan sebanyak 25 lapak pengepul barang bekas yang berlokasi di kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara, pada Sabtu (16/11) kemarin.
Baca Juga:
Pemprov DKI mengkalin pelaksanaan pembongkaran itu telah melalui proses sosialisasi sejak 18 September 2019 lalu.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menuturkan, penataan pengembalian fungsi saluran yang terintegrasi dengan Danau Sunter Selatan sebagai solusi dalam menangani bencana banjir ketika musim hujan dan menciptakan ruang tata kelola yang lebih baik.
Nantinya, kata Ali, saluran di sejumlah jalan tersebut akan tekoneksi dengan saluran penghubung (PHB) Jalan Agung Perkasa VIII sebelum dialirkan ke Danau Sunter Selatan.
"Dampaknya, saluran tidak terkoneksi karena tertutup bangunan. Selama ini, kawasan Sunter seperti di Gaya Motor, Agung Karya, dan Sunter Utara kerap tergenang," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/11) lalu. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Relokasi Pasar Hewan Barito, Penasihat PSI DKI: Gak Kusangka Ternyata Mas Pram Otoriter

Wali Kota Undang Warga Eks Kampung Bayam sebagai Komitmen Memastikan Hunian Rusun Transparan, Tertib, Partisipatif

Viral karena Perbaiki Jalan Lingkungan, Ketua RT Gen Z dan RW di Jakut Didaulat Jadi Duta Antinarkoba

Bertemu Wali Kota Jakut, Ketua RT Gen Z Viral: Anak Muda Harus Ikuti Jejak Saya

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli

9 RT di Jakarta Barat dan Utara Masih Terendam Banjir hingga Rabu Pagi, Ketinggian Air 30 Cm hingga 1 M

500 Polisi Datangi Kebon Sayur Cengkareng, Warga Protes Adanya Intimidasi

Pramono Jamin Tak Ada Penggusuran Warga Kebon Melati Imbas Penataan Kali Ciliwung

Serumah dengan ODGJ, Perempuan Koja Ditemukan Tewas Sudah Membusuk
Banjir Rob Jakut Sampai Jalan Depan Stadion JIS, Pluit Terendam Setengah Meter
