Angkat Isu 'Jalur Rempah' di Rakernas, PDIP Yakini Kehebatan Politik Berdikari


Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: MP/Ponco
MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya menentang arus dengan mengangkat tema 'jalur rempah' dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I 2020 sekaligus perayaan HUT partai ke-47.
Hasto menyatakan pihaknya menyadari bahwa mengangkat isu 'jalur rempah' tidak seksi dalam konteks isu politik nasional. Namun, pihaknya juga tak ingin pentas politik nasional sekadar dikuasai oleh isu politik kekuasaan yang liberal.
Baca Juga
"Dimana media lebih suka melihat sesuatu yang bertarung berhadap-hadapan, meributkan gagasan-gagasan yang bisa memecah belah bangsa. Kami justru melihat bangsa kita sebenarnya lebih butuh gagasan yang menggelorakan kemajuan dan semangat berdikari," kata Hasto saat membuka diskusi di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (23/12).
Karena itu, kata Hasto, PDIP ingin mengajak seluruh rakyat dan pelaku pentas politik nasional berbicara soal kuliner Indonesia yang paling lengkap sedunia. Founding Father Sukarno bahkan pernah membuat buku Mustika Rasa berisi lebih dari seribu resep makanan dengan berbagai varian serta cita rasa khas Indonesia.
"Saking kayanya, bahkan makanan terenak di dunia versi CNN.com itu adalah rendang. Dan nomor dua adalah nasi goreng. Dan keduanya dari Indonesia," ujar Hasto.

Menurut Hasto, dengan mengangkat topik tersebut akan membuat rakyat Indonesia mengingat lagi bahwa kayu cendana, kayu manis, pala, kapulaga dan cengkeh, sebagai potensi pengembangan hulu hilir dapat hadir sebagai keuanggulan produk nusantara.
"Aroma cendana misalnya, ini memiliki fungsi healing, menyembuhkan. Jadi ketika jalanan macet, pusing mendengar Taman Ismail Marzuki dibangun hotel tanpa mengingat kebudayaan kerakyatan, aromanya bisa menyembuhkan," ungkap Hasto
Baca Juga
Politisi PDIP Ini Nilai Jokowi Beban Moral Gibran dan Bobby Ikut Pilkada
Dengan mengangkat tema yang tidak mainstream itu, kata Hasto, pihaknya sedang berusaha mengajak Indonesia untuk melihat keluar. Ada pesan kuat bahwa ketimbang terus ribut di dalam negeri sendiri, saling mencaci dan mengkafirkan, Indonesia justru butuh kemajuan untuk bisa bersaing di tingkat dunia.
"Maka kami mengajak untuk outward looking," imbuhnya.
Lewat kajian jalur rempah, PDIP ingin mengajak masyarakat melihat politik dari aspek substansi kekuatan sumber daya sendiri. Ke depan, yang disasar bukan ukuran kemakmuran berdasarkan indeks Bank Dunia, namun kemampuan riil masyarakat untuk hidup sehari-hari.
"Kita memilih tanah subur, cuaca yang mendukung. Maka berpolitik bagi kami adalah dalam pengertian membumi, bagaimana membentuk kehidupan kita berdasar apa yang kita punya itu," kata Hasto.
"Jadi ilmu yang kita gali bukan ilmu ke Mars, tapi bagaimana mengolah rempah dan sumber daya kita dengan berbasis ilmu dan teknologi kita sendiri. Dan kami mencari ruang berpolitik bukan berantem demi kekuasaan. Jadi politik yang substansi," tegas pria asal Yogyakarta itu.
Untuk diketahui, mayoritas ajang rapat kerja partai politik di Indonesia memang banyak menyangkut isu kekuasaan dan bagi-bagi jabatan. PDIP memang tercatat sebagai parpol yang pertama kali mengangkat isu seperti jalur rempah ini.
Baca Juga
Diskusi itu sendiri bertema "Potensi Rempah Nusantara untuk Kemajuan Indonesia", dilaksanakan di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat. Hadir sebagai narasumber adalah Prihasto Setyanto dari Kementerian Pertanian, Devita Agus dari Mustika Ratu, dan Fadly Rahman dari Universitas Padjajaran. Hadir juga Ketua DPP PDIP Sri Rahayu. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati

Megawati Tunjuk FX Rudy Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng Gantikan Bambang Pacul

Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
