Angka Sebaran COVID-19 Turun, Jatim Siap Pembelajaran Tatap Muka

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 21 November 2020
Angka Sebaran COVID-19 Turun, Jatim Siap Pembelajaran Tatap Muka

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/Alexandra_Koch)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Beberapa sekolah di Surabaya sudah memulai menerapkan pembelajaran tatap muka dengan mengindahkan protokol kesehatan.

Hal tersebut memungkinkan karena kurva penyebaran COVID-19 menurun drastis. Namun pada penerapan pembelajaran tatap muka tersebut, harus memberlakukan batasan jumlah kehadiran siswa.

SMK Dr Sutomo Surabaya menjadi salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka dengan memberlakukan pembatasan tertentu.

Baca Juga:

AMSI Jatim Gandeng Google Cek Fakta Hoaks Debat Publik Pilkada Surabaya 2020

Juliantono Hadi, Kepala Sekolah SMK Dr Soetomo menyampaikan, sekolahnya sudah menerapkan pembelajaran tatap muka mulai September lalu.

"Penerapan sistem pembelajaran tatap muka ini untuk mensolusikan kejenuhan para siswa yang kerap belajar melalui online dan menatap laptop setiap harinya. Dengan cara ini kami mengakomodir kejenuhan tersebut," papar Juliantono saat Forum Group Discussion "Pesan Ibu Di Sekolah" yang digelar Harian Surya via Zoom, Sabtu (21/11).

Ia menambahkan, di bulan November ini, siswa masuk tiga kali dalam seminggu dengan durasi tiga jam.

"Jadi dengan sistem seperti itu tidak ada jam istirahat. Usai siswa melalui jam belajar, siswa diwajibkan langsung pulang ke rumah," tandas Juliantono.

Hal yang sama juga disampaikan Yohana Kepala Sekolah SMK Mater Ambilis Surabaya bahwa di sekolahnya pun mulai menerapkan pembelajaran tatap muka mulai November.

"Sekolah kami sekolah kejuruan, dan untuk menerapkan pembelajaran saring ini masih kurang efektif. Apalagi kami sekolah kejuruan di bidang perhotelan, jadi untuk kadar prakteknya harus sedikit dominan," paparnya.

Forum Group Discussion "Pesan Ibu Di Sekolah" yang digelar Harian Surya via zoom, Sabtu (21/11). (Foto: MP/Andika Eldon)
Forum Group Discussion "Pesan Ibu Di Sekolah" yang digelar Harian Surya via zoom, Sabtu (21/11). (Foto: MP/Andika Eldon)

Bahkan, lanjutnya, para guru SMK Mater Ambilis diberlakukan pembatasan waktu dengan para siswa.

"Siswa berkonsultasi dengan para guru diberi batasan waktu 15 menit di setiap harinya. Dan itu pun bergantian," terang Sr Yohana.

Selain itu, untuk penerapan prokes, pihaknya memberlakukan cuci tangan sebelum masuk kelas, pengukuran suhu badan, kewajiban memakai masker di dalam kelas dan yang terbaru adalah pengecekan penciuman untuk setiap siswa.

"Untuk cek penciuman bau pada siswa ini merupakan solusi efektif mendeteksi gejala COVID-19 lebih dini. Sebab, anak muda memang banyak yang nampak sehat, namun yang dikhawatirkan adalah mereka yang berstatus orang tanpa gejala (OTG)," ucapnya.

Jumlah siswa dibatasi 15 orang di setiap kelas. Praktek di dapur hanya 12 siswa. Mereka wajib ganti baju sebagai aturan.

"Hal ini kita lakukan karena salah satunya letak sekolah kami terdekat dengan lokasi zona merah, langkah ini jadi solusinya," tegas Sr Yohana.

Di sisi lain, Makhyan Jibril Al Faraby, tenaga ahli Satgas COVID-19 Jatim mengutarakan, penanganan corona masih belajar sambil berjalan. Belum ada standar baku untuk menekan angka penyebaran.

"Jadi langkah penekanan penyebaran COVID-19 di dunia ini ibarat learning by doing. Kita semua belajar dari pengalaman untuk menekan sebaran virus corona ini," tutur Makhyan.

Dari beberapa metode penekanan penyebaran tersebut, lanjutnya, baik melalui penerapan prokes hingga operasi yustisi di Jatim ini ternyata berhasil menekan perkembangan COVID-19 secara signifikan.

"Di Jatim sendiri kadar perkembangan COVID-19 ini makin mengecil hingga 4,3 persen, sedangkan secara nasional duduk di angka 12 persen," bebernya.

Menurutnya, menanamkan kesasaran ini memang butuh waktu. Edukasinya pun harus kontinyu.

"Salah satu penurunan kasus COVID-19 di Jatim ini lantaran edukasi yang mengandung instruksi. Halnya, dengan kampanye selebaran atau meida informasi yang mengandung instruksi itu efektif," katanya.

Baca Juga:

Irjen Pol Nico Afinta Diangkat Sebagai Kapolda Jatim

Terkait pembelajaran tatap muka, Makhyan mengungkapkan, di Jatim ini sudah diperbolehkan. Sebab diketahui, kurva penyebaran COVID-19 menurun drastis, namun tetap dengan prokes.

"Untuk pembelajaran tatap muka, setiap sekolah setidaknya membuka kapasitas siswa masuk 25 persen dahulu dari jumlah total. Jika kurva membaik, boleh 50 persen dan seterusnya namun tetap pelan dan waspada," imbuhnya.

Makhyan juga menyampaikan bahwa mulai tahun 2021 Mendiknas juga memperbolehkan untuk sekolah menerapkan belajar tatap muka.

"Semoga dalam dekat ini penyebaran COVID-19 akan menurun drastis diiringi tingkat kesembuhan yang meningkat, agar semua aspek kehidupan negara ini kembali seperti sedia kala," pungkas Makhyan. (Andika Eldon/Jawa Timur)

Baca Juga:

Terkait UMP Jatim, Muncul Paham Berseberangan di Tubuh SPSI

#Jawa Timur #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Indonesia
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 21.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Dunia
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi situasi serius setelah wabah campak merebak dan resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
ImanK - Jumat, 22 Agustus 2025
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Indonesia
Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur
Surat edaran ditandatangani Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, dan Panglima Kodam V/Brawijaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 13 Agustus 2025
Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur
Indonesia
DPR Desak Pertamina Cepat Atasi Kelangkaan BBM di Tapal Kuda, Alihkan Stok dari Surabaya-Malang
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di wilayah Tapal Kuda (Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo) selama tiga hari terakhir
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
DPR Desak Pertamina Cepat Atasi Kelangkaan BBM di Tapal Kuda, Alihkan Stok dari Surabaya-Malang
Indonesia
KPK Maraton Periksa 17 Orang Terkait Kasus Dana Hibah Jatim di Polres Malang
Terdapat sedikitnya 17 saksi yang dipanggil lembaga antirasuah untuk menjalani pemeriksaan di Kantor Polres Malang, Jatim.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
KPK Maraton Periksa 17 Orang Terkait Kasus Dana Hibah Jatim di Polres Malang
Indonesia
Semeru Dua Kali Erupsi, Warga Diminta tidak Beraktivitas di Radius 3 Km dari Kawah
Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Semeru Dua Kali Erupsi, Warga Diminta tidak Beraktivitas di Radius 3 Km dari Kawah
Indonesia
Pemda Diminta Turun Tangan Atasi Polemik Sound Horeg
Keberadaan sound horeg sebagai bagian dari hiburan masyarakat tidak bisa langsung dilarang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 Juli 2025
Pemda Diminta Turun Tangan Atasi Polemik Sound Horeg
Indonesia
Haramkan Sound Horeg, MUI: Joget Sambil Buka Aurat dan Ganggu Pendengaran
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur resmi menetapkan Fatwa Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penggunaan Sound Horeg.
Frengky Aruan - Selasa, 15 Juli 2025
Haramkan Sound Horeg, MUI: Joget Sambil Buka Aurat dan Ganggu Pendengaran
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi lagi Lontarkan Asap Setinggi 700 Meter, Masyarakat Diimbau Waspadai Potensi Awan Panas
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Juli 2025
Gunung Semeru Erupsi lagi Lontarkan Asap Setinggi  700 Meter, Masyarakat Diimbau Waspadai Potensi Awan Panas
Bagikan