Angka Kejahatan di Ibu Kota Turun Selama 2020
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) sebelum konferensi pers akhir tahun di Polda Metro Jaya, Rabu (23/12). (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kejahatan yang terjadi di Jakarta pada 2020 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
“Bila tahun 2019 setiap 15 menit maka tahun 2020 adalah 17 menit 33 detik,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam press rilis akhir tahun di Polda Metro Jaya, Rabu (23/12).
Dia menegaskan, selain waktu kejahatan yang mengalami penurunan, tren kejahatan juga mengalami penurunan hingga 7 persen. Yaitu pada tahun 2019 ada sebanyak 32.614, maka pada tahun 2020 sebanyak 30.324 kejadian.
Baca Juga:
Sementara untuk crime rate atau risiko penduduk yang terkena tindak pidana kejahatan mengalami penurunan yaitu 143 orang di tahun 2019 dan pada tahun 2020 menjadi 133 orang atau turun sebanyak 10 orang atau 7 persen.
"Secara umum dapat dikatakan aman terkendali, berbagai permasalahan yang timbul di masyarakat dapat dikelola dengan baik," tegasnya.
Ia mengklaim penyelesaian tindak pidana atau crime clearance mengalami kenaikan dari 31.854 kasus pada tahun lalu maka pada tahun ini menjadi 34.239 kasus atau naik sebanyak 2.385 kasus atau 7 persen.
Sementara, tetap masih ada 11 kasus menonjol yaitu pembunuhan, penganiayaan, pencurian, perampokan, curanmor, kebakaran, judi, pemerasan atau pengancaman, pemerkosaan, narkotika, dan kenakalan remaja.
“Sebelas kasus ini yang menonjol dan menjadi perhatian utama,” tukasnya.
Ia juga menyebut kasus menonjol pertama yakni sebaran berita hoaks, hate speech terkait COVID-19. Ada sebanyak 443 kasus yang berhasil diungkap di sepanjang tahun 2020.
"Pada masa pandemi COVID-19 saat ini, banyak penyebaran berita hoaks dan hate speech, namun kasus-kasus tersebut berhasil diungkap tim siber jajaran Polda Metro Jaya," kata Fadil.
Selain itu, terjadi kasus-kasus menonjol lainnya. Kasus menonjol itu berkaitan dengan penyerangan oleh kelompok John Kei hingga kasus kerumunan yang menyeret pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Baca Juga:
Berikut enam kasus yang menonjol sepanjang 2020 di ibu kota:
Kasus praktek aborsi tidak memiliki izin edar di Jakarta Pusat pada Februari 2020.
Kasus penyerangan dan perusakan rumah Nus Kei oleh kelompok Jhon Kei pada Juni 2020. Jhon Kei dan kelompoknya sudah ditangkap Polda Metro Jaya dan kasus itu sendiri sudah dalam proses persidangan.
Kasus pesta seks sesama jenis di Kuningan, Jakarta Selatan pada Oktober 2020. Dalam kasus ini 54 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus demo Omnibus Law berujung ricuh. Ada sebanyak 143 orang ditetapkan sebagai tersangka di antara 20 pelaku pembakaran fasilitas umum.
Kasus pembegalan sepeda yang marak terjadi.
Kasus kerumunan acara Rizieq dan diduga melanggar protokol kesehatan. Hingga saat ini, kasus tersebut masih berproses dan disidik di Bareskrim Polri. (Knu)
Baca Juga:
Bareskrim Bongkar Kejahatan Pembelian Ventilator Jaringan Internasional
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, 17 Orang Tewas dengan 7 Jasad telah Dievakuasi
Sopir Truk Sampah Meninggal, Kepala Dinas LH DKI Diminta Bertanggung Jawab
Dishub DKI Uji Coba Satu Arah di Lebak Bulus Mulai Selasa (9/12) Sampai 16 Desember
Sopir Truk Sampah Meninggal di Jakarta Selatan, Gubernur Pramono Pastikan akibat Sakit Jantung